Di dalam 48 tekad
Buddha Amitabha disebutkan bahwa “Semuanya menjadi Bodhisattva Avaivartika”, Bodhisattva
Avaivartika adalah pencerahan sempurna, yang telah menemukan kembali jiwa
sejati (Jiwa KeBuddhaan).
Mungkin kita
berpikir, praktisi yang terlahir ke Alam Sukhavati masih belum melenyapkan
kekotoran batin, juga belum tercerahkan, sesampainya di Alam Sukhavati,
langsung menjadi Bodhisattva Avaivartika yang memiliki kebijaksanaan sejati,
bagaimana mungkin?
Ini merupakan
pemberkatan dari kewibawaan tekad Buddha Amitabha. Sekarang anda masih belum
tercerahkan, namun kebijaksanaan dan jasa kebajikan Buddha Amitabha akan
memberkati dirimu, makanya begitu anda terlahir di Alam Sukhavati langsung
menjadi Bodhisattva Avaivartika, yang setara dengan Bodhisattva tingkatan 7.
Pintu Dharma ini
merupakan Dharma yang sulit dipercaya, di dalam sutra, Buddha Sakyamuni juga
sering mengatakan bahwa “Hanya sesama para Buddha yang mampu memahaminya”, hanya
Mereka yang telah mencapai KeBuddhaan, barulah dapat memahami kebenaran ini, bahkan
Bodhisattva Calon Buddha sekalipun, juga belum sanggup memahaminya secara
sempurna. Di sinilah letak sisi yang menakjubkan nan mendalam dari Pintu Dharma
ini.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 27 April 2010
阿彌陀佛在四十八願裡面告訴我們,「皆作阿惟越致菩薩」,阿惟越致菩薩是大徹大悟,明心見性了。這一個煩惱沒斷,沒開悟,到極樂世界何以有大徹大悟那樣的智慧、那樣的德能、那樣的受用,那是怎麼回事情?這個我們曉得,是阿彌陀佛本願威神的加持。你先沒有開悟不要緊,佛的智慧功德加持給你,所以你在西方世界的待遇,就跟七地菩薩沒有兩樣。這是難信之法,世尊在經典裡也常說,這個法門是「唯佛與佛,方能究竟」,只有真正成佛,他才明瞭這個道理,等覺菩薩對這個道理都不十分透徹。這是法門深妙之處。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二十三集) 2010/4/27
Butir pertama dari “Empat Tekad Agung Bodhisattva” adalah “Bertekad
menyelamatkan para makhluk yang tanpa batas”. Memangnya gampang menyelamatkan
para makhluk? Kini para makhluk di dunia ini sangat menderita, masyarakat
bergejolak, bencana menjadi kian sering terjadi.
Praktisi sekalian dapat melihatnya di koran, di televisi, hampir
setiap hari ada bencana, bahkan kian hari kian parah. Hari ini penduduk dunia
makin merasa tidak aman, hidup begini sungguh memprihatinkan, dalam perjalanan
sejarah belum ada peristiwa sedemikian rupa.
Kita lihat penduduk Alam Sukhavati, jiwa raga mereka senantiasa
sehat, memiliki usia tanpa batas, dengan tubuh Narayana, kokoh dan takkan rusak,
yang berarti penduduk di sana takkan mengalami penderitaan lahir, tua, sakit
dan mati.
Penduduk Alam Sukhavati lahir dengan menjelma lewat Bunga Teratai,
maka itu tidak mengalami penderitaan lahir, mereka memiliki usia tanpa batas,
maka itu takkan tua, sakit dan mati, selain itu juga tidak mengalami penderitaan
akibat keinginan tidak tercapai, penderitaan akibat berpisah dengan yang
dicintai dan berkumpul dengan yang dibenci, serta penderitaan Panca Skandha, inilah yang disebut di
dalam sutra Buddha sebagai Delapan Penderitaan.
Di Alam Manusia
ini, kita disiksa oleh Delapan Penderitaan ini, lain halnya di Alam Sukhavati,
takkan ada derita sama sekali. Para praktisi yang terlahir di Negeri Buddha Amitabha
adalah mereka yang pernah bertekad menyelamatkan para makhluk, membantu para
makhluk untuk menjauhi penderitaan memperoleh kebahagiaan, yakni “Bertekad
menyelamatkan para makhluk yang tanpa batas”.
Dari mana
munculnya penderitaan? Dari kesesatan, anda tidak memahami kebenaran, setiap niat
pikiran yang timbul adalah kekotoran batin, sehingga menciptakan karma buruk.
Karma buruk berakibat jatuh ke tiga alam penderitaan, siksaan ini tak
terungkapkan dengan kata-kata, selamanya tidak mampu keluar dari enam alam
tumimbal lahir, ini disebut sebagai penderitaan yang sesungguhnya.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 27 April 2010
四弘誓願裡第一願「眾生無邊誓願度」。度眾生談何容易?現在這個世間眾生苦,苦到極處,社會的動亂、自然災害的頻繁一個接一個,非常密集。諸位在媒體、在電視廣播裡你都可以看到,每天都有災難,而且這些災難好像一次比一次嚴重。今天這個地球上的居民,似乎沒有一個人有安全感,你說這個多恐怖,這是有史以來沒有過的。什麼原因?我們看看極樂世界,那個世界什麼災難都沒有,人身心健康,無量壽,金剛不壞身,這個意思就是說明,西方極樂世界的人沒有生老病死的苦。那個地方生不是胎生,是化生,蓮花化生,沒有生老病死苦,無量壽,沒有求不得苦、愛別離苦、怨憎會苦、五陰熾盛苦,這是佛經上講的八苦。這個世間的人,這六道凡夫,八苦交煎;極樂世界沒有,這八苦沒有,壞苦、行苦也沒有,所以叫極樂世界。生在那個地方的人,往生到那邊去的人,都有度眾生的心,都發過這個願,「眾生無邊誓願度」,幫助眾生離苦得樂。
苦從哪裡來的?苦從迷惑來的,你對於事實真相不了解,起心動念都是煩惱在做主。煩惱做主,那就叫你造業,起心動念是意在造業,言語、行為是身口在造業。造業,業有善、有不善,善業在三善道受報,惡業是三惡道受報,苦不堪言,永遠出不了六道輪迴,這叫真苦。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二十三集) 2010/4/27
Bangsa India tidak memandang berat pada sejarah, sedangkan Negeri
Tirai Bambu memiliki sejarah yang berusia lima ribu tahun. Sejarah ini dicatat
dalam bentuk aksara. Aksara ditemukan pada era Huang Di atau Kaisar Kuning (2717SM
– 2599 SM). Jarak antara era Huang Di dan kita sekarang ini adalah 4500 tahun.
Sebelum era Huang Di adalah Kaisar Shen-nong, sebelum Shen-nong
adalah Kaisar Fuxi. Kabarnya Ba Gua (diagram segi delapan) digambar oleh Fuxi. Jarak
antara Shennong dan Huang Di adalah 500 tahun, jarak antara Shennong dan Fuxi
juga adalah 500 tahun, totalnya adalah seribu tahun.
Sebelum periode seribu tahun tersebut, Bangsa Tiongkok menggunakan “Aksara tulang
ramalan”.
Catatan
:
Aksara
tulang ramalan adalah kumpulan ukiran aksara Han kuno yang ditemukan di tulang
ramalan, yakni tulang hewan atau cangkang kura-kura yang digunakan dalam
ramalan pada Zaman Perunggu Tiongkok. (Sumber : Wikipedia)
Maka itu, Bangsa Tiongkok pada era tersebut mulai menggunakan
simbol-simbol untuk mencatat perjalanan sejarah, sedangkan lima ribu tahun
silam, bahkan simbol pun belum ada, lantas apakah manusia sudah ada di dunia? Tentu
saja ada, bahkan orang cerdas juga tidak sedikit jumlahnya.
Buah pemikiran para insan suci dan bijak, dirangkum ke dalam budaya
warisan leluhur oleh Konfusius. Konfusius berkata bahwa apa yang diajarinya
merupakan buah pemikiran para pendahulu, dia sendiri tidak menciptakan teori
baru, sikap beginilah yang harus kita teladani. Dari sini kita dapat menilai Konfusius sebagai sosok yang rendah hati dan
tahu menghormati.
Sepanjang hayatnya, Konfusius menyatakan ajaran yang telah dipelajari
dan diajarkan serta diwariskan-nya, bukanlah hasil ciptaannya sendiri, tidak
ada satupun teori yang diciptakannya, juga tidak ada penemuan barunya, semuanya
merupakan warisan dari para insan suci dan bijak terdahulu, dia hanya merangkum
dan menyusunnya kembali, untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Demikian pula dengan Buddha Sakyamuni, selama 49 tahun membabarkan
Dharma, menurut Master Qingliang, Ajaran Buddha Sakyamuni merupakan warisan
dari para Buddha masa lampau. Buddha Sakyamuni mengatakan bahwa Beliau sama
sekali tidak pernah menambahkan satu kata pun pada apa yang telah dibabarkan
oleh para Buddha terdahulu, Buddha Sakyamuni lebih disiplin daripada Konfusius.
Maka itu para Suciwan telah memberikan kita teladan yang baik.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 27 April 2010
印度人不重視歷史。回想到我們中國,中國常說五千年歷史,這五千年是怎麼說法的?是有記載的,有文字記載的。文字是黃帝時候發明的,黃帝到我們現在是四千五百年,黃帝之前是神農,神農前面有伏羲,傳說八卦是伏羲畫的。這個當中,神農到黃帝五百年,神農到伏羲也是五百年,就是一千年,在中國正式使用文字一千年前,已經開始有這些符號,這是出土的甲骨文能給我們做證明。所以中國有用符號記載的,確實可以能推到五千年。五千年之前,連這些符號都沒有,有沒有人類?當然有,而且聰明的人不少。中國傳統文化的精華,古聖先賢留下來的,孔夫子是集大成而已。他老人家說的話非常誠懇,說他一生「述而不作,信而好古」,這是我們現代人應當要學習的,你從這個態度上看出他老人家的謙虛、恭敬。這兩句話就是告訴我們,夫子一生他所學的、他所修的、所教的、所傳的,不是自己的東西,自己一生沒有創造、沒有發明,全是古聖先賢留下來的,他不過是用文字把它記載,流傳給後世。《論語》裡面許多的話,我們相信都是千萬年前古聖先賢傳下來的。釋迦牟尼佛也不例外,四十九年所說的一切經,清涼大師告訴我們,都是古佛所說的,他說世尊曾經講過,世尊說,他從來沒有將古佛所說的經上加一個字,比孔子的態度還要嚴謹。東西方的聖人給我們做榜樣。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二十三集) 2010/4/27