Jumat, 23 November 2018

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 Juni 2010 (Bgn 3)


Kita bertumimbal lahir ke dunia ini, siapa yang menjadi Ayahbunda kita ditentukan oleh faktor jodoh, mengapa anda tidak bisa memilih siapa yang menjadi Ayahbundamu?

Buddha Sakyamuni membabarkan di dalam sutra, Ayahbunda dan anak-anaknya memiliki jodoh, kalau tidak berjodoh, meskipun dia lewat di hadapanmu, juga takkan terlihat.

Sang Buddha menyampaikan bahwa ada empat bentuk jalinan jodoh, yakni yang pertama adalah balas budi, pada masa kehidupan lampau anda pernah berhutang budi, sehingga pada masa kelahiran sekarang anda datang membalas budi. Anak yang datang balas budi akan menjadi anak yang berbakti, pengertian, cerdas dan patuh.

Kalau anda memahami kebenaran ini, makanya harus menjalin jodoh baik dengan semua orang, bermurah hati pada orang lain, sehingga ada banyak orang yang akan datang membalas budimu.

Yang kedua adalah balas dendam, pada masa kelahiran lampau kalian adalah musuh berbuyutan, sekarang dia datang jadi anakmu, untuk balas dendam, kelak dia akan jadi anak pemboros, menghancurkan reputasi keluarga, sehingga keluarga jadi bercerai-berai.

Di dalam masyarakat sekarang ini, anak berbakti kian sedikit jumlahnya, anak durhaka semakin banyak, apa sebabnya? Cobalah lihat perilaku manusia sekarang ini, yang berbudi itu kian sedikit, sedangkan yang mementingkan diri sendiri, suka mengambil keuntungan dari orang lain, jumlahnya kian banyak, inilah alasannya.

Yang ketiga adalah tagih utang, pada masa kehidupan lampau dia berutang uang padamu dan tidak sudi melunasinya, sekarang anda datang menjadi anaknya. Ayahbunda bersusah payah mencari uang, tapi si anak menghabiskannya begitu saja, inilah yang disebut sebagai setan penagih utang.

Kalau utangnya sedikit, maka si anak setelah berumur 3 atau 4 tahun sudah meninggal dunia, mengapa demikian? Dia sudah menghabiskan uangmu sesuai dengan jumlah utangmu padanya, setelah lunas dia pun pergi, dia tidak memiliki perasaan padamu, bagaimanapun anda menyayanginya, dia takkan menghiraukan dirimu.

Kalau utangnya banyak, mungkin dia akan menagih hingga usianya 10-20 tahun, anda memeliharanya hingga dia tamat kuliah, setelah meraih gelar sarjana, dia pun pergi meninggalkan dirimu.

Yang keempat adalah bayar utang, pada masa kehidupan lampau dia berutang padamu, sekarang dia datang jadi anakmu, dia akan menghidupi dan memenuhi segala keperluan hidup Ayahbunda.

Kalau jumlah utangnya banyak, maka dia akan menghidupi Ayahbundanya dengan tulus; kalau utangnya sedikit, maka dia akan menghidupi Ayahbundanya dengan seadanya saja, takkan memberimu taraf hidup yang layak.

Contoh ini banyak kita jumpai, menggaji pembantu untuk menjaga Ayahbundanya, uang saku setiap bulan juga dikasih pas-pasan.

Buddha Sakyamuni membabarkan, tanpa empat jalinan jodoh ini, takkan jadi satu keluarga. Setelah belajar Buddha Dharma, hendaknya mengubah empat jalinan jodoh ini menjadi Jodoh Dharma. Anda mesti mendidiknya dengan baik, memberi pendidikan kesusilaan dan Pendidikan Hukum Karma kepadanya, agar ikatan permusuhan dapat terurai dan berubah jadi Jodoh Dharma.

Jadi segala sesuatu itu tidak kekal dan berubah-ubah, hanya saja anda harus tahu cara mengubahnya. Makanya mengapa leluhur kita menekankan pada menanam akar pendidikan etika moral.

Setelah anda memberinya pendidikan kesusilaan, berarti anda telah menyumbangkan budi kebajikan padanya. Mulanya dia datang untuk balas budi, balas dendam, tagih utang, bayar utang, tetapi sekarang anda mengubahnya jadi insan suci dan bijak, anda mengubahnya jadi Buddha dan Bodhisattva, betapa besarnya budi kebajikan ini.

Jaman dulu para Bhiksu memberi ceramah setiap harinya, makanya setiap insan senantiasa tercerahkan, “Ketika teori yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian, betapa bahagianya”.

Sekarang kegiatan ini sudah tidak tampak lagi, manusia hidup dalam kondisi yang memprihatinkan, ibarat berlayar di lautan luas dalam kegelapan malam, namun lampu mercusuar telah tiada, sehingga tidak ada penunjuk arah, bayangkan betapa sengsaranya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 Juni 2010



我們到人間來投胎找這個父母,這都是緣分,你為什麼找這一對夫妻做父母?你為什麼不找別人?佛在經上給我們解釋,父母跟子女有緣,如果沒有緣,當面也看不見、也找不到。什麼緣?佛給我們講有四種緣,第一個報恩,過去生中你跟他有緣,這父母對你有恩惠,你遇到了很歡喜,你來報恩的。來報恩的小孩好,很省心,孝子賢孫,他就那麼聰明、就那麼乖、就那麼聽話。你要是懂這個道理,我們對人要廣結善緣,要廣結恩惠,報恩的人才多。如果是第二種報怨的,過去生中你們是冤家對頭,他到你家來,來報怨的、來報仇的,這個麻煩大了,這個小孩將來是敗家子,會搞得你家破人亡,來報怨的。所以現在這個社會,好的小孩少,壞的小孩多,什麼原因?你父母對人是布施恩德多,還是自私自利想佔別人便宜念頭多?道理就在此地。

第三種是討債的,你欠他的錢,但是不欠他的命,他也不會要你命,你所賺的錢就得還給他,討債鬼。欠得少的,小孩養了三、四歲死了,為什麼?你花了那麼多錢,就那麼多,他討完就走了,他跟你沒什麼感情,不管你怎麼喜歡他,他對你沒感情。如果是欠得多的,他可能要討個一、二十歲,供到大學畢業,拿到博士學位走了,這是討得多的。第四種就是還債的,是他欠父母的,所以他對父母物質生活會照顧很好。也要看欠多少,欠得多的,那他多還,對父母物質照顧很優厚;如果欠得少的,對父母生活勉強供你夠吃就可以了,不會給你多餘的,不會給你日子過得很好的。這我們都親眼看見的,把父母當作什麼?傭人差不多一樣,年歲大了也有一個傭人去照顧他,但是看得跟傭人一樣,每個月生活費用扣得緊緊的。沒學佛不知道,一學佛知道這還債的,過去他欠父母的不多,所以他還他的很少。佛說,沒有這四種緣不會到一家來。

學佛之後,這一家怎麼辦?佛告訴我們,把這些孽緣轉變成法緣。教,你要好好的教他,教倫理、教道德、教因果,把過去這個冤債都給它化解變成法緣。你看看不都在念嗎?沒有定法,法無定法,看你會不會轉變。這個道理,佛法沒到中國來,咱們中國老祖宗知道了,所以老祖宗重視紮根教育,紮根教育就是轉變這個緣。所以緣不是不能變的,能變。你這一教一轉變的時候,你對他就布施大恩大德了。為什麼?他本來是報恩、報怨、討債、還債的,你現在一下轉變的時候,教他變成賢人、變成聖人、變成佛菩薩,這個恩德多大。從前學佛,這些法師大德天天在教學、天天在講經,所以學佛的人天天真的在覺悟,「學而時習之,不亦說乎」。所以現在佛教沒有了,這個我們要知道,佛教沒有了,人就可憐,就等於航海一樣,燈塔沒有了,你在大海裡盲目的、沒有方向的,你說這多苦。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第六十六集)  2010/6/23





Pahala kecil di dunia ini tak lain hanyalah kekayaan, kecerdasan dan kebijaksanaan, kesehatan dan usia panjang. Pahala ini diperoleh dari berdana, yakni Amisa Dana (dana materi) berbuah kekayaan, Dharma Dana menghasilkan kecerdasan dan kebijaksanaan, Abhaya Dana (menghilangkan ketakutan di hati para makhluk) menghasilkan kesehatan dan usia panjang.

Sepanjang perjalanan sejarah Tiongkok, ada seorang sosok yang memiliki tiga pahala tersebut di atas, yakni Kaisar Qianlong (Kaisar ke-6 Dinasti Qing). Dia menyebut dirinya sendiri sebagai lansia yang sempurna, pada masa kelahiran lampaunya, dia menimbun berkah berlimpah, bahkan ketiga jenis dana juga dilakukannya.

Seorang kaisar memiliki kemuliaan bagaikan Putra Langit, menikmati kekayaan seluas empat lautan, Kaisar Qianlong menduduki tahta 60 tahun lamanya, menjadi Maha Kaisar 4 tahun lamanya. Di dalam perjalanan Sejarah Tiongkok, tidak ada orang yang dapat melampaui pahalanya.

Untuk menjadi seorang pimpinan negara, secara umum boleh dikatakan, minimal harus menimbun pahala selama 10 masa kehidupan. Untuk menikmati pahala seperti Kaisar Qianlong mungkin butuh menimbun pahala selama beberapa puluh masa kehidupan.

Bayangkan, bersusah payah menimbun pahala selama beberapa puluh masa kehidupan, langsung ludes terpakai untuk menjadi Kaisar hanya untuk satu masa kehidupan.

Usai menjadi Kaisar hanya untuk satu masa kehidupan, lantas ke mana perginya Kaisar Qianlong? Pada masa kelahiran mendatang, dia hanya bisa bertumimbal lahir lagi ke alam manusia, namun tidak sejaya dulu lagi. Mengapa demikian?

Dia masih memiliki sisa pahala, masih bisa terlahir jadi manusia untuk beberapa masa kehidupan, melewati kehidupan yang layak, hanya saja kelahiran demi kelahiran, taraf hidupnya akan kian terpuruk.

Andaikata dapat memilih dengan cerdas, serupa dengan Buddha Sakyamuni. Sang Buddha terlahir sebagai Putra Mahkota, bila tidak meninggalkan keduniawian dan menjadi pewaris tahta, maka pahalanya pasti melampaui pahala Kaisar Qianlong.

Buddha Sakyamuni selama kelahiran demi kelahiran menimbun jasa kebajikan berkesinambungan. Sang Buddha menampilkan peragaan buat diperlihatkan kepada kita semuanya, Beliau memilih Jalan KeBuddhaan, ini barulah merupakan pilihan bijaksana.  

Andaikata kita mengamati peragaan ini dengan seksama, maka kebijaksanaan kita akan terbuka, kita takkan terbuai dalam nafsu keinginan materialistis.

 Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 Juni 2010


福報不外乎財富、聰明智慧、健康長壽,佛教給我們臨時修的方法,修布施,財布施得財富,法布施得聰明智慧,無畏布施得健康長壽。我們看到這三種福報都具足的、都滿滿的,中國歷史上有一個人,真的不是假的,乾隆皇帝。他自稱為十全老人,過去生中修的福多大,就修這三種布施。你看貴為天子,富有四海,做六十年皇帝,還做四年太上皇,在中國歷史上講福報沒人超過他的。乾隆之前沒看到有這樣的人,乾隆之後也沒一個,這什麼原因?過去生中,他絕對不是一世。做為一個國家領導人,在一般講沒有十世的善行是決定做不到的,哪有這麼大的福報?像他那種福報,幾十世的修行才能享受這個果報。幾十世的修行,給諸位說,做一世皇帝就做光了,福報就享盡了。乾隆皇帝到哪去了?來世投胎又到人道了,就沒那麼輝煌了。為什麼?他有餘福,福報享盡還有餘福,就像習氣一樣,他在人間還能做幾次人,生活也能過得去,那是一世比一世差一點。如果真正聰明,像釋迦牟尼佛一樣,釋迦牟尼是個王子,他要不出家,繼承王位,那老實說絕不亞於乾隆。釋迦牟尼佛生生世世積功累德,他會做個好皇帝。他那個就是表演給我們看的,他去作佛去了,讓這一生在人世間修證得究竟圓滿,這真叫聰明絕頂。這個示現,我們要是冷靜去觀察,我們就開智慧了,我們就不會迷在這物質欲望當中。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第六十六集)  2010/6/23





Kaisar Qianlong (Kaisar ke-6 Dinasti Qing) memiliki pahala yang sedemikian besarnya, sejak kecil dibesarkan dan mengecap pendidikan di dalam lingkungan istana, dia memilih jalan begini.

Buddha Sakyamuni pada usia 19 tahun memutuskan meninggalkan keduniawian dan berkelana sambil menuntut ilmu, berguru pada para praktisi dan Filsuf, sehingga mengubah jalan pemikirannya!

Beliau takkan memilih jadi pewaris tahta, setelah mencapai penerangan sempurna, Sang Buddha pergi membabarkan Dharma. Jasa kebajikan ini sungguh besar, tiga jenis dana telah sempurna di dalamnya.

Yang pertama adalah Amisa Dana (dana materi), Buddha Sakyamuni menimbun kekayaan batiniah, Sang Buddha mendanakan teladan, semangat, kebijaksanaan dan ketekunanNya.

Kekayaan batiniah ini melampaui kekayaan duniawi, bahkan berkali-kali lipat besarnya! Kekayaan duniawi tidak dapat sebanding dengan kekayaan batiniah. Ini bentuk Amisa Dana internal.

Setiap hari membabarkan Dharma, ini adalah Dharma Dana, membantu orang lain menghapus keraguan dan mengurai permasalahan, ini adalah Abhaya Dana, setiap hari melakukan hal ini, sampai 49 tahun lamanya, akhirnya jadi sempurna.

Bayangkan sepanjang hidupNya telah menimbun berapa banyak jasa kebajikan! Tidak ada orang yang sebanding denganNya. Penampilan ini Beliau peragakan buat diperlihatkan pada kita semuanya.

Orang pintar pasti tahu jalan hidup mana yang merupakan pilihan paling bijaksana.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 Juni 2010

  乾隆修那麼大的福報,從小在皇宮裡面,現在講接受皇家的教育,他走這條路子。釋迦牟尼佛十九歲就離開家庭到外面去參學,接觸的宗教家太多了,接觸的哲學家太多了,他思想轉變了,這環境不一樣!他不回去當國王了,開悟之後就教學。教學這個功德多大,給諸位說,三種布施達到登峰造極。第一個財布施,釋迦牟尼佛不接受任何供養,什麼財?內財布施,身體、精神、智慧、勞力,這個布施。內財布施的果報比外財(金錢),那不曉得要超過多少!外財跟內財不能比,這是內財布施。每天講經教學,法布施,幫助人解決疑難雜症是無畏布施,天天幹這個事情,幹了四十九年,圓滿了。你說他一生積的功德多大!沒有人能夠比。他這種示現是為什麼?是給我們看的。這是中國古諺語所謂「內行看門道,外行看熱鬧」,外行人看不出來,內行人看得清清楚楚、明明白白。你真看清楚之後,你就有所選擇,這什麼?智慧的選擇。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第六十六集)  2010/6/23