Sabtu, 25 Mei 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Agustus 2010


Mantra lebih sulit diingat,  oleh karena mantra merupakan bahasa para makhluk dari dimensi yang berbeda, yang umumnya kita sebut sebagai makhluk halus, merupakan bahasa mereka.

Ketika Buddha Sakyamuni membabarkan sutra di dunia ini, para makhluk dari dimensi berbeda juga turut hadir,  “Sang Buddha mengumandangkan Dharma menakjubkan dengan satu jenis suara. Setiap jenis makhluk yang mendengarkan seperti Buddha sedang membabarkan Dharma dalam bahasa yang dimengerti masing-masing individu”.

Maka itu Sang Buddha mengumandangkan Dharma dengan bebas tanpa rintangan, semua makhluk ikut hadir dan mendengarnya, tetapi yang mereka dengarkan adalah dalam bahasa mereka sendiri, ini sungguh menakjubkan, Sang Buddha memiliki kemampuan sedemikian rupa.

Tetapi Buddha sangat ber-Maitri Karuna, melihat para makhluk halus tersebut, usai membabarkan Dharma, akan menggunakan bahasa mereka untuk mengucapkan sepatah dua patah kata, meskipun tidak panjang, namun merupakan kesimpulan dari keseluruhan ajaran sutra yang dibabarkan saat itu. Jadi mantra itu bukanlah bahasa dunia manusia ini, bahkan orang India juga tidak memahaminya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Agustus 2010

咒比較難記,為什麼?咒很多不是我們人間的語言,像我們現在人所說的,它是外太空的語言,它是不同維次空間裡面,我們一般講的神靈他們的語言。佛在講經的時候,這些人也來聽,「佛以一音而說法,眾生隨類各得解」。所以佛的說法沒障礙,任何人去聽,所聽的都是自己的語言,這是不可思議的,佛有這個能力。但是佛很慈悲,看到有這些我們看不到的這些眾生,佛講完話,用他們的語言也說幾句,說幾句話雖然不多,而是佛講這部經重要的綱領原則,就說出來了。所以它不是人間的語言,印度人也聽不懂。這個是對於密咒。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一二三集)  2010/8/25


 

 

Praktisi senior Tantra bukanlah melatih diri cuma pada satu masa kehidupan ini saja, fakta ini membuat kita memahami bahwa siapapun juga, tak peduli anda belajar pintu Dharma manapun, baik Dharma duniawi maupun Buddha Dharma, merupakan kebijaksanaan dan keterampilan yang ditimbun selama kelahiran demi kelahiran, barulah anda tidak merasa asing, terampil dalam melatih diri, meraih keberhasilan yang unggul, jadi bukan daya upaya satu masa kehidupan ini saja, namun merupakan akumulasi dari kelahiran demi kelahiran.

Sama halnya pula, kaya dan miskin merupakan buah akibat, yang namanya akibat pasti ada sebabnya, benih sebab diakumulasi sejak masa kelahiran lampau.

Seseorang yang memiliki prestasi istimewa dalam satu bidang, memiliki dedikasi yang istimewa, apabila bukan karena telah diakumulasi selama lima masa kehidupan, dia tidak mungkin bisa meraih keberhasilan sedemikian rupa.

Di dalam “Maitri Karuna Pertobatan Air Samadhi”, dapat dilihat tentang kisah Guru Negara Wuda, beliau diangkat menjadi guru kaisar. Y.A.Kanaka mengatakan bahwa Guru Negara Wuda telah melatih diri selama 10 kehidupan secara berturut-turut alias tak terputus. Selama 10 kehidupan, dia terlahir sebagai Bhiksu, sungguh tidak mudah.

Kita jadi mengerti, kedudukan manusia kian tinggi, kurun waktu melatih dirinya kian lama,  pelatihan dirinya bagus barulah bisa mendapatkannya, bukan orang biasa yang bisa mendapatkannya, demikian pula dengan harta kekayaannya juga merupakan akumulasi dari kelahiran demi kelahiran, bukanlah terjadi secara kebetulan.

Setelah kita memahami kebenaran ini, takkan merasa salut lagi pada orang kaya, oleh karena pada masa kelahiran lampau, mereka memiliki pelatihan diri yang bagus, hari ini karmanya berbuah.

Kalau kita ingin serupa dengan mereka, maka baik-baiklah melatih diri, kita juga dapat mengakumulasinya, mungkin saja pada masa kelahiran berikutnya, keadaan kita akan lebih unggul daripada dirinya, ini merupakan kebenaran yang pasti.  

Tetapi tujuan dari belajar Ajaran Buddha bukanlah jadi orang kaya, ini namanya sesat. Ketika anda memiliki kedudukan tinggi dan harta berlimpah, mudah menciptakan karma buruk, apabila pada masa kehidupan sekarang hanyut dalam lima nafsu keinginan (harta, rupa, ketenaran, makanan, tidur) dan enam objek (rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), maka pada masa kelahiran berikutnya pasti mengalami kemerosotan, jatuh ke alam rendah.

Maka itu Buddha Sakyamuni memperagakan pada kita semuanya, lihatlah, Sang Buddha lahir di dalam keluarga kerajaan sebagai putra mahkota, namun Beliau meninggalkan tahta kerajaannya, orang Tiongkok mengatakan “Harta kekayaan di seluruh pelosok negeri adalah milik Kaisar”, seorang Kaisar sampai begitu kayanya, namun Buddha Sakyamuni malah tidak menghendakinya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Agustus 2010

Kisah Guru Negara Wuda Bgn 1 :

Kisah Guru Negara Wuda Bgn 2 :


我們曉得,修學密宗的這些大德也不是一生能成就的,這個事實讓我們了解,任何一個人,無論你學哪個法門,世間法或是佛法,都是多生多世累積的智慧、技術,你才會熟練,你才會有很殊勝的成就,不是一生的,都是生生世世累積的。同樣一個道理,每個人在這一生當中,富貴貧賤這些都屬於果報,果必有因,因都是前世累積的。一個人在某個方面他有特殊的成就,有特殊的貢獻,如果沒有五世以上的累積,他就不可能達到這個成就。我們在《慈悲三昧水懺》上看到悟達國師的故事,這個出家人算是有成就了,做到帝王的老師,封為國師。《慈悲水懺》,迦諾迦尊者說他的因緣,他修行十世,十世而且一世一世是連著的,十世都得人身,都出家,那不是容易事情。於是我們明白了,世間人的地位愈高,修行的時間是愈久,修得好他才能得到,不是一般人可以得到的,他的財富也是多生多劫修的,不是偶然的事情。

我們明白這個道理,了解事實真相,我們對這些富貴人不會羨慕,為什麼?人家過去生中修得好,今天果報現前。我們要想跟他一樣,好好的幹,我們能夠累積,說不定來生比他還要殊勝,一定的道理。但是學佛要覺,不能迷,學佛求六道裡面的榮華富貴,那是迷而不覺。你地位高、你財富大,很容易造業,如果在這一生當中迷在五欲六塵裡面,你肯定來生往下墮落,錯了!所以釋迦牟尼佛為我們示現,你看看他出生在帝王家,捨棄王位,王位是大家所必爭的,中國人講「富有四海,貴為天子」,富貴到了頂峰,那是做皇上,他已經到手了,不要了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一二三集)  2010/8/25