Sila, samadhi dan prajna, tiga pelatihan ini mesti dipandang berat
oleh setiap praktisi Buddhis, tidak boleh mengabaikannya. Andaikata Sila itu
tidak begitu penting, lantas mengapa Buddha Sakyamuni begitu menekankan dan
menasehati kita supaya mengamalkan sila? Oleh karena sila terlampau penting,
sila adalah akar!
Hari ini kita belajar Ajaran Buddha tetapi tidak memperoleh
manfaatnya, apa sebabnya? Kita telah mengabaikan akarnya. Praktisi awam telah
mengabaikan Sepuluh Kebajikan, padahal Sepuluh Kebajikan merupakan akar untuk
mempelajari Buddha Dharma.
Bagaimana cara untuk terlahir di Alam Dewa dan Alam Manusia? Yakni
dengan mengamalkan Sepuluh Kebajikan. Bahkan hingga anda mencapai KeBuddhaan,
juga tak terpisahkan dari mengamalkan Sepuluh Kebajikan. Maka itu betapa
pentingnya Sepuluh Kebajikan itu.
Ibarat kita hendak membangun sebuah gedung yang tinggi, umpamanya
seratus tingkat, maka Sepuluh Kebajikan adalah fondasinya. Tanpa fondasi yang
kokoh, anda takkan berdaya membangun lantai kedua, ketiga dan seterusnya, apalagi
membangun gedung tinggi seratus tingkat?
Semakin tinggi lantai gedung yang dibangun, anda akan semakin
menyadari betapa pentingnya membangun fondasi yang kokoh.
Hari ini banyak praktisi yang tidak sanggup mengamalkan Sepuluh
Kebajikan, saya jadi berpikir, mengapa praktisi zaman dulu mampu
mengamalkannya, sedangkan kita tidak sanggup?
Lama kelamaan saya jadi mengerti, praktisi zaman dulu mampu
mengamalkan Sepuluh Kebajikan, oleh karena mengecap pendidikan kesusilaan,
sejak usia kecil Ayahbunda sudah mendidiknya, maka itu sejak usia dini, dia
telah menanam akar pendidikan kesusilaan.
Di kemudian hari ketika kami membaca sutra, hal ini juga ada
tercantum di dalam ajaran sutra.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2010
戒定慧三學,學佛的人一定要重視,不能疏忽。戒如果不是那麼重要,釋迦牟尼佛何必那麼樣的重視,那樣苦口婆心的來勸導?它真的太重要,那是根!我們今天學佛不得受用,什麼原因?我們把根疏忽了。在家學佛的同學疏忽十善業道,十善業道是修學佛法的根本大法。你看《十善業道經》上,佛就講得很清楚,從人天法說起,人天法是什麼?你在六道裡面取得人道的方法、取得天道的方法,是什麼?十善業道。往上去,講到聲聞菩提、緣覺菩提,乃至無上菩提,換句話說,從六道裡你取得人道、天道,一直到證得究竟圓滿的佛果,統統依靠十善業道。這能不重要嗎?好像我們現在建大樓,建幾十層的大樓、建一百層的大樓,十善業道是什麼?是地基,基礎。你沒有基礎,兩層、三層都蓋不成,你怎麼可能蓋一百層的大樓?愈往上面去,你才曉得根基愈堅牢。我們今天看看十善沒做到,所以我常想為什麼過去的人他們能做到,我們現在做不到?我想了很久才想明白,從前人能做到,這家教好!家庭教育,小孩從一出生,父母就教他,所以他真的是紮了根。這是以後我們讀經的時候,經典上看到了。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第八十四集) 2010/7/19
Sejak periode pertengahan Dinasti Tang (618-907 Masehi), Ajaran
Buddha di Tiongkok mulai mengadopsi pendidikan kesusilaan dari ajaran Konfusius
dan Tao sebagai landasan Mahayana.
Setelah melalui uji coba selama lebih dari 1700 tahun, akhirnya
berhasil. Lihatlah sejak periode pertengahan Dinasti Tang hingga awal periode
pemerintahan Tiongkok Nasionalis, setiap Dinasti menghasilkan praktisi sejati
yang mencapai pencerahan.
Dari 84 ribu pintu Dharma, tidak ada yang tidak membantumu mencapai
samadhi (konsentrasi), samadhi itu adalah Dhyana, demikian pula dengan Pintu
Dharma Pelafalan Amituofo. Melafal Amituofo hingga munculnya kesucian hati,
inilah pencapaian dari “Samadhi Pelafalan Amituofo”.
Kami menyadari pentingnya mempelajari “Di Zi Gui” dari ajaran Konfusius,
“Risalah Balasan dan Ganjaran Setimpal” dari ajaran Tao, dengan menanam dua
landasan ini, maka untuk mengamalkan “Sepuluh Kebajikan”, “Trisarana”, “Lima
Sila”, sudah jadi gampang.
“Trisarana” adalah tiga perlindungan yaitu berlindung pada Buddha,
berlindung pada Dharma dan berlindung pada Sangha. Tetapi praktisi sekarang
terhadap makna Trisarana sudah jadi salah tafsir.
Setelah membaca “Sutra Altar”, kami jadi tercerahkan. Sutra Altar
berisi ajaran sesepuh ke-6 aliran Zen, Master Huineng. Master Huineng hidup
pada masa Dinasti Tang, para era pemerintahan Wu Zetian, pada waktu itu Master
Huineng ketika menyelenggarakan Upacara Visudhi Trisarana, beliau tidak mengucapkan
berlindung pada Buddha, berlindung pada Dharma, berlindung pada Sangha, lantas
apa yang diucapkannya?
Master Huineng mengucapkan “Berlindung pada pencerahan, berlindung
pada kebenaran, berlindung pada kesucian”. Mengapa Master Huineng
mengucapkannya sedemikian rupa?
Mari kita renungkan secara seksama. Ini pasti dikarenakan selama
lebih dari seribu tahun Buddha Dharma tersebar ke Tiongkok, sudah berkembang
sekian lama, sehingga timbul banyak salah penafsiran.
Praktisi sekalian bila mendengar kalimat berlindung pada Buddha, pikirannya
langsung terbayang pada rupang Buddha, mendengar kalimat berlindung pada
Dharma, pikirannya langsung terbayang buku sutra, mendengar kalimat berlindung
pada Dharma, pikirannya langsung terbayang pada anggota Sangha.
Ini sudah salah tafsir, ini bukanlah makna yang sesungguhnya dari
Trisarana, makna Trisarana yang sesungguhnya adalah pencerahan, kebenaran,
kesucian.
Maka itu mengapa Master Huineng saat memvisudhi mengucapkan
berlindung pada pencerahan, berlindung pada kebenaran, berlindung pada
kesucian, lalu menjelaskan bahwa “Buddha adalah pencerahan, Dharma adalah
kebenaran, Sangha adalah kesucian”.
Dengan penjelasan tersebut, kita jadi memahaminya.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2010
Video kartun kisah Master Huineng :
唐朝中葉以後,中國佛教就不再用小乘,就是小乘也是以十善業道為基礎,中國不用小乘,採取儒跟道做為大乘的根基,通過一千七百多年的實驗成功了。你看從唐中葉到民國初年,每一個朝代修行真的有開悟的、有證果的,得定功的就太多了。八萬四千法門,哪一個法門都能幫助你得三昧,三昧就是得禪定,念佛念到清淨心現前,就是念佛三昧的成就。我們才漸漸的明白過來,我們要補習,補儒家的《弟子規》,補道家的《太上感應篇》,有這兩個基礎,十善業道、三皈五戒就輕而易舉,你真得到了,三皈是真的,不是假的了。現在三皈是假的不是真的。三皈,你看,皈依佛、皈依法、皈依僧。看看《六祖壇經》,我們就恍然大悟。六祖惠能唐朝時候人,武則天那個時代,他老人家那個時候傳皈依,他不念皈依佛、皈依法、皈依僧,他不念這個,他念什麼?「皈依覺、皈依正、皈依淨」。他為什麼這個念法?我們要好好去想。肯定是佛法傳到中國來一千多年了,傳得這麼久,所以就出現很多訛誤。大家一聽到佛法僧,可能聽了佛就想到佛像,聽說皈依法就想到經書,皈依僧就想到出家人。錯了,那不是三皈真正的意思,三皈真正的意思是覺正淨。所以他傳皈依說皈依覺、皈依正、皈依淨,然後解釋「佛者覺也,法者正也,僧者淨也」。他給我們解釋,這麼樣一解釋,我們就明白了。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第八十四集) 2010/7/19
Apa makna dari berlindung pada Buddha? Tercerahkan dan tidak percaya
pada takhayul. Dengan menyingkirkan kepercayaan takhayul, kita berubah menjadi
berlindung pada jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan) diri sendiri yang tercerahkan, inilah
yang disebut sebagai berlindung pada Buddha.
Jadi anda berlindung pada Jiwa KeBuddhaan diri sendiri dan bukan pada
rupang Buddha di luar diri. Lantas apa kegunaan rupang Buddha? Untuk
mengingatkan dirimu. Buddha melambangkan jiwa sejati yang tercerahkan.
Dengan demikian anda
benar-benar telah berlindung pada Buddha, bukan pada rupang Buddha yang ada di
luar diri sendiri, menyingkirkan takhayul, saya mesti tercerahkan, tidak boleh menganut
kepercayaan takhayul lagi.
Berlindung pada Dharma, benar dan tidak sesat, dari pengetahuan
sesat, pandangan sesat, tindakan sesat, berubah jadi berlindung pada
pengetahuan benar, pandangan benar, tindakan benar.
Patokan untuk hal ini ada di dalam pengamalan sila, landasan sila
adalah “Di Zi Gui”, “Di Zi Gui” mengajarkan pada kita pengetahuan benar dan
pandangan benar, pikiran benar dan tindakan benar, semua ini berkaitan dengan
kebajikan sejati (kebajikan yang sejak semula telah sempurna dalam jiwa sejati).
“Risalah Ganjaran dan Balasan yang setimpal” terdiri dari 195 butir,
membahas tentang ganjaran atas karma baik dan balasan atas karma buruk, semua
ini juga ada kaitannya dengan jiwa sejati.
Kesimpulannya, Buddha Dharma dari awal sampai akhir, dari praktisi
pemula hingga pencapaian KeBuddhaan, tak terpisahkan dari jiwa sejati. Kalau
mengabaikan jiwa sejati, inilah yang disebut sebagai aliran luar, mencari
kebenaran di luar diri, mencari pencerahan di luar batin, ini adalah aliran
luar.
Apa yang dimaksud dengan KeBuddhaan? KeBuddhaan adalah jiwa sejatimu,
hal ini mesti dipahami.
Berlindung pada Sangha, Bhiksu-Bhiksuni mewakili Sangha, begitu
melihat anggota Sangha, kita harus segera membangkitkan pikiran suci tanpa
noda. Dengan menyingkirkan pikiran yang tercemar, kini saya berlindung pada
jiwa sejati yang suci.
Lihatlah, Master Huineng ketika mencapai pencerahan, kalimat pertama
yang diucapkannya adalah ternyata jiwa sejati adalah suci, jadi berlindung pada
kesucian jiwa sejati, inilah makna sesungguhnya dari berlindung pada Sangha, tidak
kaitannya dengan lingkungan di luar diri, maka itu Buddha Dharma disebut
sebagai ilmu batiniah, yang berkaitan erat dengan jiwa sejati.
Berlindung pada jiwa sejati yang tercerahkan, berlindung pada jiwa
sejati yang benar, berlindung pada jiwa sejati yang suci, inilah yang berkaitan
dengan judul Sutra Usia Tanpa Batas yakni “suci, setara, tercerahkan.”
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2010
Penjelasan Di Zi Gui :
皈依佛是什麼意思?覺而不迷。我們從迷惑顛倒回過頭來依自性覺,這叫真的皈依佛。是你自性佛,不是外面的佛。外面那個佛像是什麼?提醒你。佛代表什麼?佛代表自性覺。你就真的皈依了,不是皈依外頭,從迷惑顛倒轉過頭來,我要覺悟,不再迷惑了。皈依法,正而不邪,我從邪知、邪見、邪行回過頭來,依正知、正見、正行。這個標準就是戒律裡頭,戒律的基本就是《弟子規》。《弟子規》裡面教給你的是正知正見、正念正行,都是在自性上。《太上感應篇》一百九十五條,善惡的報應也是自性。總而言之,佛法自始至終,從初學到如來地,沒有離開自性。離開自性,那叫外道,心外求佛,這是外道。佛是什麼?佛是你的自性,這一定要知道。皈依僧,出家人是代表僧,看到出家人馬上就警覺到,我應當淨而不染。我從染污回過頭來,依靠自性淨。你看惠能大師開悟,頭一句話說何期自性本自清淨,皈依本自清淨是真正皈依僧,與外面境界不相干,所以佛法叫內學,完全與自性相應。自性淨,自性正,自性覺,實在講就是我們經題上「清淨平等覺」。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第八十四集) 2010/7/19