Rabu, 12 Desember 2018

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Juli 2010 (Bgn 1)


Orang awam disesatkan oleh kondisi (contohnya kondisi suka maupun duka), mengira bahwa ini nyata adanya sehingga menanggapinya dengan begitu serius, timbul niat pikiran, perbedaan dan kemelekatan, demikianlah dia tersesat, makin sesat makin mendalam, tidak mudah tercerahkan.

Ada pula praktisi yang memiliki akar kebijaksanaan yang tajam, begitu berhadapan dengan sebuah kondisi, dia segera sadar dan tercerahkan, ini merupakan ketrampilan melatih diri selama beberapa masa kehidupan, barulah bisa efektif.

Maka itu sesat dan tercerahkan hanya terletak pada sebersit niat pikiran, sebersit niat pikiran melepaskan kemelekatan, anda tercerahkan; demikian pula sebaliknya. Kuncinya terletak pada melepaskan kemelekatan.

Andaikata anda bilang begini, saya sekarang tidak berpikir apa-apa lagi, pikiranku sudah kosong, ini juga bahaya, ini namanya sudah jatuh ke dalam Avidya (kegelapan batin/ketidaktahuan).

Maka itu di dunia ini banyak praktisi yang berprestasi, berhasil mencapai alam tertinggi dari 31 alam kehidupan yakni “Neva-sanna-na-sanna-yatana” di Arupa-loka (alam tanpa bentuk).

Mereka mengira diri sendiri telah berhasil memasuki Parinirvana, mengira telah menemukan kembali jiwa sejati. Oleh karena saat itu dia tidak memiliki niat pikiran apapun lagi, tidak ada lagi khayalan, perbedaan dan kemelekatan, kalau sudah begitu, bukankah artinya telah menemukan kembali jiwa sejati?

Sesungguhnya dia sudah salah tafsir, dia masih belum melepaskan kemelekatan. Dapat dilihat persoalan ini tidaklah gampang. Sudah jelas melangkah di jalan yang salah, tapi masih mengira jalan yang benar.

Ketika kekuatan samadhinya lenyap, bentuk-bentuk pikiran pun bermunculan, apa yang akan terjadi selanjutnya? Dia akan menfitnah Buddha, menfitnah Dharma, menfitnah Sangha, Buddha telah mengelabuiku, kataNya kalau saya berhasil melepaskan khayalan, perbedaan dan kemelekatan, maka saya akan menemukan kembali jiwa sejati, sekarang saya sudah melepaskan semuanya, saya sudah menemukan kembali jiwa sejati, tetapi kenapa kekotoran batinku bisa muncul keluar?

Ini adalah salah tafsir, sudah melangkah di jalan yang salah, menganggap Avidya (kegelapan batin/ ketidaktahuan) sebagai jiwa sejati. Ini cukup membingungkan, lantas bagaimana cara membedakan kondisi batin tersebut, mana yang benar dan mana yang salah?

Pikiran kosong melompong (tidak berpikir apa-apa lagi/pikiran blank), jatuh ke dalam Avidya, tampaknya seolah-olah tidak ada lagi khayalan, perbedaan, kemelekatan, pikirannya tampaknya stabil, terhadap keadaan di sekelilingnya, dia bersikap cuek, tidak mau tahu lagi, sesat dan tidak tercerahkan. Sikap begini sudah keliru.

Samadhi yang sesungguhnya bukanlah demikian, samadhi yang sesungguhnya adalah pikiran yang terfokus dan tenang, terhadap keadaan di sekelilingnya, jelas dan dimengerti, namun takkan taruh di hati, tercerahkan dan takkan disesatkan olehnya, begini barulah merupakan jalan yang benar.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Juli 2010


我們凡夫被這個境界迷了,以為是真的,在這裡面起心動念,分別執著,這就麻煩,迷在裡頭,愈迷愈深,很不容易覺悟。有些根很利的,一接觸他就覺悟,他就回頭了,那不是一生一世的修學功夫,總得好多世的修行,才能起一點作用。理論上講很簡單,理論增長了我們的信心,迷悟只在一念,一念放下就覺悟了,就是這一念放不下。我什麼念頭都沒有,什麼念頭都沒有落在無明裡頭,還是不行。所以這個世間不少修行人,功夫不錯,能夠修到非想非非想天,無色界,以為自己入般涅槃,以為自己見性。因為什麼?他那個什麼念頭都沒有了,真的是妄想、分別、執著全沒有了,這不就見性?其實他誤會了,他並沒有真放下。可見得這個事情不簡單。走上了岔路,走上了迷途,以為是正道。到定功消失的時候煩惱起現行,這個時候怎麼樣?這時候謗佛、謗法、謗僧,佛騙了我,說我修行到妄想分別執著統統放下就見性,我全部都放下,我見了性,怎麼又會起煩惱?這誤會,走錯路子,把無明當作自性。這樣的境界怎麼辨別?無色界天裡面的境界,以及四禪天裡面的無想天都是相同的境界,念是沒有了,好像分別執著、起心動念都沒有,可是怎樣?心是定了,對外面的事情不知道,迷而不覺,這不是真的。真正的禪定不是這個,真正的禪定,心是定的,外面事情清清楚楚、明明白白,覺而不迷,那就是正道,正真正覺。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第七十六集)  2010/7/11




 

Dalam melatih diri, bagaimana kita bisa mengetahui kalau arah kita sudah benar? Ajaran sutra yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni adalah standarnya.

Ketika anda mencapai kemajuan batin, cobalah cocokkan dengan ucapan Buddha Sakyamuni, kalau cocok berarti pencerahanmu sudah benar. Sebaliknya kalau pencapaianmu ternyata tidak cocok dengan apa yang dikatakan Buddha Sakyamuni, berarti jalanmu sudah salah, pencerahanmu adalah sesat. Maka itu setelah mencapai pencerahan, sutra menjadi bukti dan pengesahan.

Ajaran para Buddha adalah sama, ajaran Buddha sekarang takkan berbeda dengan ajaran Buddha terdahulu. Jadi Buddha yang akan datang dan Buddha sekarang, makna ajarannya cuma satu.

Jadi tujuan dari membaca sutra adalah bercermin, apakah cara melatih diriku sudah benar atau tidak?  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Juli 2010

你所覺的,怎樣才知道它是正真?釋迦牟尼佛講的這個經典就是一個標準。你覺的那個境界,你再看看釋迦牟尼佛所講的,如果完全相同,你的覺是正真正覺。如果你所覺的跟釋迦牟尼佛講的不一樣,那就錯了,那你是邪覺,不是正覺,你錯了。所以開悟之後,經典是證明,給你作證的,做證據的。佛佛道同,開悟就真的成佛了,今佛與古佛一點差別都沒有。所以今佛如同古佛再來,這是如來的一個意思。我們在沒有開悟的時候讀經是修定,開了悟之後,讀經是來對照,我入的境界有沒有錯誤?

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第七十六集)  2010/7/11




 
 
Kita melihat Oma Opa yang melafal Amituofo, berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, saat perginya juga muncul fenomena istimewa, mengetahui terlebih dulu waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, ada yang meninggal dunia dengan posisi berdiri, duduk bersila, padahal mereka tidak tahu apa yang dimaksud dengan “Bodhicitta”.

Anda tanyakan padanya apa yang dimaksud dengan Bodhicitta, Opa Oma menggelengkan kepala, tidak tahu. Mereka cuma tahu melafal Amituofo. Tetapi coba amati dengan seksama, bagaimana mereka memperlakukan orang lain, barulah menemukan bahwa mereka memiliki Bodhicitta.

Mereka memperlakukan orang lain dengan setara dan berwelas asih. Mereka tidak tahu apa definisi Bodhicitta, namun mereka mempelakukan orang lain dengan ketulusan hati, makanya dia dapat terlahir ke Alam Sukhavati.

Coba amati praktisi yang berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, apakah mereka orang-orang yang pongah? Yang hobi menganggap diri sendiri paling benar dan paling hebat?

Si pongah dan si pandir begini, bagaimana bisa terlahir ke Alam Sukhavati?  Meskipun pongah dan pandir begitu trampil melafal Amituofo, juga takkan bisa terlahir ke Alam Sukhavati. Hal ini harus kita pahami.

Kita harus melepaskan semua tabiat jelek, oleh karena ini adalah rintangan karma. Senantiasa melakukan introspeksi diri, mengamati diri sendiri dengan seksama, bagaimana cara kita memperlakukan orang lain? Apakah kita juga memiliki tabiat jelek begini?

Kita memiliki tabiat jelek, orang lain juga tidak berani memberitahukan pada kita. Mengapa demikian? Kalau dia katakan padamu, anda pasti takkan sudi menerimanya, terjalinlah ikatan permusuhan, jadi buat apa mengatakannya padamu. Bahkan guru pun enggan mengkritik muridnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Juli 2010

我們有時候看到,很多一些老太婆、老阿公,念佛真往生了,走的時候,瑞相稀有,預知時至,站著走,坐著走的。他不知道什麼叫菩提心,你問他不知道,他只會念阿彌陀佛,他不知道什麼叫菩提心。細心觀察他的起心動念、待人接物,他真有菩提心。他對待人真的是平等,真的是慈悲,你細心去觀察,你就發現了。你問他什麼是菩提心,他不懂,他不知道什麼叫菩提心,他真是用真心、誠懇心待人,所以他能往生。你細心觀察往生的人,他有沒有傲慢?他有沒有自以為是?有這種心的人,不能往生,念佛念得再好,都去不了。這是我們不能不曉得的。我們要把這些毛病習氣統統放下,這是業障。要常常反省,細心去觀察,我待人接物有沒有這些毛病?毛病有,自己發現不了,人家也不會告訴你。為什麼?告訴你,你不接受,就跟你結冤仇了,何必告訴你。老師對學生都不告訴。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第七十六集)  2010/7/11