Orang awam
disesatkan oleh kondisi (contohnya kondisi suka maupun duka), mengira bahwa ini
nyata adanya sehingga menanggapinya dengan begitu serius, timbul niat pikiran,
perbedaan dan kemelekatan, demikianlah dia tersesat, makin sesat makin
mendalam, tidak mudah tercerahkan.
Ada pula praktisi
yang memiliki akar kebijaksanaan yang tajam, begitu berhadapan dengan sebuah
kondisi, dia segera sadar dan tercerahkan, ini merupakan ketrampilan melatih
diri selama beberapa masa kehidupan, barulah bisa efektif.
Maka itu sesat dan
tercerahkan hanya terletak pada sebersit niat pikiran, sebersit niat pikiran
melepaskan kemelekatan, anda tercerahkan; demikian pula sebaliknya. Kuncinya
terletak pada melepaskan kemelekatan.
Andaikata anda
bilang begini, saya sekarang tidak berpikir apa-apa lagi, pikiranku sudah
kosong, ini juga bahaya, ini namanya sudah jatuh ke dalam Avidya (kegelapan
batin/ketidaktahuan).
Maka itu di dunia
ini banyak praktisi yang berprestasi, berhasil mencapai alam tertinggi dari 31
alam kehidupan yakni “Neva-sanna-na-sanna-yatana” di Arupa-loka (alam tanpa
bentuk).
Mereka mengira diri
sendiri telah berhasil memasuki Parinirvana, mengira telah menemukan kembali jiwa
sejati. Oleh karena saat itu dia tidak memiliki niat pikiran apapun lagi, tidak
ada lagi khayalan, perbedaan dan kemelekatan, kalau sudah begitu, bukankah
artinya telah menemukan kembali jiwa sejati?
Sesungguhnya dia
sudah salah tafsir, dia masih belum melepaskan kemelekatan. Dapat dilihat
persoalan ini tidaklah gampang. Sudah jelas melangkah di jalan yang salah, tapi
masih mengira jalan yang benar.
Ketika kekuatan
samadhinya lenyap, bentuk-bentuk pikiran pun bermunculan, apa yang akan terjadi
selanjutnya? Dia akan menfitnah Buddha, menfitnah Dharma, menfitnah Sangha,
Buddha telah mengelabuiku, kataNya kalau saya berhasil melepaskan khayalan,
perbedaan dan kemelekatan, maka saya akan menemukan kembali jiwa sejati,
sekarang saya sudah melepaskan semuanya, saya sudah menemukan kembali jiwa
sejati, tetapi kenapa kekotoran batinku bisa muncul keluar?
Ini adalah salah
tafsir, sudah melangkah di jalan yang salah, menganggap Avidya (kegelapan
batin/ ketidaktahuan) sebagai jiwa sejati. Ini cukup membingungkan, lantas
bagaimana cara membedakan kondisi batin tersebut, mana yang benar dan mana yang
salah?
Pikiran kosong
melompong (tidak berpikir apa-apa lagi/pikiran blank), jatuh ke dalam Avidya,
tampaknya seolah-olah tidak ada lagi khayalan, perbedaan, kemelekatan, pikirannya
tampaknya stabil, terhadap keadaan di sekelilingnya, dia bersikap cuek, tidak
mau tahu lagi, sesat dan tidak tercerahkan. Sikap begini sudah keliru.
Samadhi yang
sesungguhnya bukanlah demikian, samadhi yang sesungguhnya adalah pikiran yang
terfokus dan tenang, terhadap keadaan di sekelilingnya, jelas dan dimengerti,
namun takkan taruh di hati, tercerahkan dan takkan disesatkan olehnya, begini
barulah merupakan jalan yang benar.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 11 Juli 2010
我們凡夫被這個境界迷了,以為是真的,在這裡面起心動念,分別執著,這就麻煩,迷在裡頭,愈迷愈深,很不容易覺悟。有些根很利的,一接觸他就覺悟,他就回頭了,那不是一生一世的修學功夫,總得好多世的修行,才能起一點作用。理論上講很簡單,理論增長了我們的信心,迷悟只在一念,一念放下就覺悟了,就是這一念放不下。我什麼念頭都沒有,什麼念頭都沒有落在無明裡頭,還是不行。所以這個世間不少修行人,功夫不錯,能夠修到非想非非想天,無色界,以為自己入般涅槃,以為自己見性。因為什麼?他那個什麼念頭都沒有了,真的是妄想、分別、執著全沒有了,這不就見性?其實他誤會了,他並沒有真放下。可見得這個事情不簡單。走上了岔路,走上了迷途,以為是正道。到定功消失的時候煩惱起現行,這個時候怎麼樣?這時候謗佛、謗法、謗僧,佛騙了我,說我修行到妄想分別執著統統放下就見性,我全部都放下,我見了性,怎麼又會起煩惱?這誤會,走錯路子,把無明當作自性。這樣的境界怎麼辨別?無色界天裡面的境界,以及四禪天裡面的無想天都是相同的境界,念是沒有了,好像分別執著、起心動念都沒有,可是怎樣?心是定了,對外面的事情不知道,迷而不覺,這不是真的。真正的禪定不是這個,真正的禪定,心是定的,外面事情清清楚楚、明明白白,覺而不迷,那就是正道,正真正覺。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第七十六集) 2010/7/11
Dalam melatih diri, bagaimana kita bisa mengetahui kalau arah kita
sudah benar? Ajaran sutra yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni adalah standarnya.
Ketika anda mencapai kemajuan batin, cobalah cocokkan dengan ucapan
Buddha Sakyamuni, kalau cocok berarti pencerahanmu sudah benar. Sebaliknya
kalau pencapaianmu ternyata tidak cocok dengan apa yang dikatakan Buddha
Sakyamuni, berarti jalanmu sudah salah, pencerahanmu adalah sesat. Maka itu
setelah mencapai pencerahan, sutra menjadi bukti dan pengesahan.
Ajaran para Buddha adalah sama, ajaran Buddha sekarang takkan berbeda
dengan ajaran Buddha terdahulu. Jadi Buddha yang akan datang dan Buddha
sekarang, makna ajarannya cuma satu.
Jadi tujuan dari membaca sutra adalah bercermin, apakah cara melatih
diriku sudah benar atau tidak?
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 11 Juli 2010
你所覺的,怎樣才知道它是正真?釋迦牟尼佛講的這個經典就是一個標準。你覺的那個境界,你再看看釋迦牟尼佛所講的,如果完全相同,你的覺是正真正覺。如果你所覺的跟釋迦牟尼佛講的不一樣,那就錯了,那你是邪覺,不是正覺,你錯了。所以開悟之後,經典是證明,給你作證的,做證據的。佛佛道同,開悟就真的成佛了,今佛與古佛一點差別都沒有。所以今佛如同古佛再來,這是如來的一個意思。我們在沒有開悟的時候讀經是修定,開了悟之後,讀經是來對照,我入的境界有沒有錯誤?
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第七十六集) 2010/7/11
Kita melihat Oma Opa yang melafal Amituofo, berhasil terlahir ke Alam
Sukhavati, saat perginya juga muncul fenomena istimewa, mengetahui terlebih
dulu waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, ada yang meninggal dunia dengan
posisi berdiri, duduk bersila, padahal mereka tidak tahu apa yang dimaksud
dengan “Bodhicitta”.
Anda tanyakan padanya apa yang dimaksud dengan Bodhicitta, Opa Oma
menggelengkan kepala, tidak tahu. Mereka cuma tahu melafal Amituofo. Tetapi
coba amati dengan seksama, bagaimana mereka memperlakukan orang lain, barulah
menemukan bahwa mereka memiliki Bodhicitta.
Mereka memperlakukan orang lain dengan setara dan berwelas asih. Mereka
tidak tahu apa definisi Bodhicitta, namun mereka mempelakukan orang lain dengan
ketulusan hati, makanya dia dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
Coba amati praktisi yang berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, apakah mereka
orang-orang yang pongah? Yang hobi menganggap diri sendiri paling benar dan
paling hebat?
Si pongah dan si pandir begini, bagaimana bisa terlahir ke Alam
Sukhavati? Meskipun pongah dan pandir
begitu trampil melafal Amituofo, juga takkan bisa terlahir ke Alam Sukhavati. Hal
ini harus kita pahami.
Kita harus melepaskan semua tabiat jelek, oleh karena ini adalah
rintangan karma. Senantiasa melakukan introspeksi diri, mengamati diri sendiri
dengan seksama, bagaimana cara kita memperlakukan orang lain? Apakah kita juga memiliki
tabiat jelek begini?
Kita memiliki tabiat jelek, orang lain juga tidak berani
memberitahukan pada kita. Mengapa demikian? Kalau dia katakan padamu, anda
pasti takkan sudi menerimanya, terjalinlah ikatan permusuhan, jadi buat apa
mengatakannya padamu. Bahkan guru pun enggan mengkritik muridnya.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 11 Juli 2010
我們有時候看到,很多一些老太婆、老阿公,念佛真往生了,走的時候,瑞相稀有,預知時至,站著走,坐著走的。他不知道什麼叫菩提心,你問他不知道,他只會念阿彌陀佛,他不知道什麼叫菩提心。細心觀察他的起心動念、待人接物,他真有菩提心。他對待人真的是平等,真的是慈悲,你細心去觀察,你就發現了。你問他什麼是菩提心,他不懂,他不知道什麼叫菩提心,他真是用真心、誠懇心待人,所以他能往生。你細心觀察往生的人,他有沒有傲慢?他有沒有自以為是?有這種心的人,不能往生,念佛念得再好,都去不了。這是我們不能不曉得的。我們要把這些毛病習氣統統放下,這是業障。要常常反省,細心去觀察,我待人接物有沒有這些毛病?毛病有,自己發現不了,人家也不會告訴你。為什麼?告訴你,你不接受,就跟你結冤仇了,何必告訴你。老師對學生都不告訴。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第七十六集) 2010/7/11