Selasa, 14 Mei 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010 (Bgn 3)


Dalam keadaan sekarang ini, bila ingin berhasil maka harus menanam akar pendidikan kesusilaan. Seabad yang silam, baik praktisi awam maupun praktisi non awam juga menanam akar pendidikan kesusilaan, makanya mereka dapat mencapai kemajuan batin. Sebaliknya mengapa praktisi sekarang tidak memiliki keberhasilan? Apabila diamati dengan seksama, maka dalam hati anda akan mengerti.

Kita ambil contoh praktisi Aliran Tanah Suci, baik praktisi awam maupun praktisi non awam, saat menjelang ajal, kami pergi mengantar kepergiannya, ada berapa banyak orang yang pikirannya masih jernih?

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, masih sempat memberitahukan pada keluarganya, “Buddha Amitabha telah datang menjemputku, sekarang saya akan pergi mengikuti Buddha”, kalau begini pasti terlahir ke Alam Sukhavati, ini sama sekali tidak semu.

Bila saat menjelang ajal menderita koma atau pikun, maka tidak dapat dipastikan apakah dia terlahir ke Alam Sukhavati atau tidak. Tetapi jika peserta Zhunian jumlahnya banyak, hal ini dapat membantunya supaya tidak jatuh ke tiga alam rendah, hal ini dapat kita pastikan. Tetapi apakah dia berhasil atau tidak terlahir ke Alam Sukhavati, hal ini masih jadi tanda tanya, tidak bisa dipastikan.

Bila terserang penyakit pikun, maka sungguh tak berdaya, Zhunian juga tidak efektif. Pasien penyakit pikun meninggal dunia dalam kondisi kebingungan, bagi yang memiliki rintangan karma yang terlampau berat, saat menjelang ajal, rintangan karmanya muncul, tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati.

Orang begini setelah meninggal dunia, tetap saja berputar di dalam lingkaran enam alam tumimbal lahir, bukankah ini merupakan masalah besar? Sebagai praktisi, kita harus mencegah kejadian begini menimpa diri sendiri.

Lantas bagaimana caranya supaya saat menjelang ajal pikiran kita masih jernih? Yakni dengan menghapus kejahatan dan menimbun jasa kebajikan berkesinambungan.

Orang Tiongkok mengatakannya sebagai “welas asih, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan, dapat dipercaya”, lima butir ini sangat penting, apabila lima butir ini tidak sanggup diamalkan, maka saat menjelang ajal akan ada rintangannya.

Manusia yang tidak berwelas asih, penyakit akan menyerang bagian hati atau hepar; manusia yang tidak menjunjung prinsip kebenaran, penyakit akan menyerang pada bagian paru-paru; manusia yang tidak menaati tata susila, penyakit akan menyerang bagian jantung; manusia yang tidak bijaksana, penyakit akan menyerang bagian ginjal; manusia yang tidak dapat dipercaya, penyakit akan menyerang limpa dan lambung.

Dengan mengamalkan “welas asih, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan, dapat dipercaya”, adalah serupa dengan mengamalkan Lima Sila dalam Ajaran Buddha, yakni welas asih tidak membunuh, kebenaran adalah tidak mencuri, kesusilaan adalah tidak berzina, kebijaksanaan adalah tidak minum arak, dapat dipercaya adalah tidak berbohong.

Apabila anda dapat mengamalkan lima butir tersebut maka sepanjang hidupmu takkan jatuh sakit.

“Giat melatih sila samadhi prajna, memadamkan lobha dosa moha”, barulah kita dapat memastikan diri sendiri takkan pikun saat menjelang ajal, sehingga dapat terlahir ke Alam Sukhavati. 

Terlahir ke Alam Sukhavati adalah terletak pada sebersit niat pikiran terakhir adalah Amituofo. Makanya dalam kehidupan keseharian harus belajar melepaskan kemelekatan, sehingga saat menjelang ajal takkan ada bentuk-bentuk pikiran lainnya, takkan mengkhawatirkan ini dan mencemaskan itu, terutama harus sanggup mengikhlaskan harta, rupa, ketenaran, makanan dan tidur.

Segala kekotoran batin ini hendaknya dijauhi, oleh karena dia akan membelenggu dirimu, takkan membiarkan dirimu meninggalkan enam alam tumimbal lahir. Maka itu kita harus membebaskan diri dari belenggu dan ikatan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010

Ebook tentang Zhunian dapat diunduh di :


在現前環境當中,我們想一生成就,首先要把三個根紮好,一定要知道。過去,一個世紀以前的人,無論是在家學佛或是出家學佛,每個人這三個根都紮得好,所以他們有成就。現在修行人為什麼沒成就?諸位你只要冷靜去觀察,你心裡就明白了。我們說修淨土的人,在家出家,臨命終時,我們去送往生,有幾個人頭腦很清楚、精神很好?臨走的時候告訴大家,「我看到佛來接引我,我跟佛走了」,那是真往生,那一點不假。如果走的時候昏迷,那就不一定了。但是送往生的助念的多,可以幫助他不墮惡道,這一點是我們能夠相信的、能肯定的,他是不是真生極樂世界?靠不住。如果要得了老人痴呆症,那就沒辦法了,助念都沒效。得老人痴呆症,迷糊顛倒走的,業障深重,臨命終時業障現前,不能往生。這樣的人走了依舊搞六道輪迴,你說這個事情麻不麻煩?我們真修真幹的人要防止這一著。

  如何叫我們臨終的時候清清楚楚、明明白白?用什麼方法?斷惡修善,積功累德。在我們中國古人講,「仁義禮智信」這五個字要做到,這五個字沒有做到,你臨走的時候有障礙。人沒有仁愛,沒有慈悲、沒有仁愛,病在肝,得肝病;人要沒有義,沒有道義,病在肺;人要沒有禮,病在心;人要沒有智,病在腎臟;沒有信用,病在脾胃,它有對應的。能夠把仁義禮智信都做到,仁義禮智信跟佛法裡的五戒完全相同,仁不殺生、義不偷盜、禮不邪行、智不飲酒、信不妄語,跟五戒完全相應,你都能夠做到,決定不違背,你的一生裡頭不會生病。「勤修戒定慧,息滅貪瞋痴」,我們自己才能保證自己臨終時候不糊塗,那就肯定往生。往生是在最後一念,最後一念是阿彌陀佛,不是別的。所以平常要放得下,臨終你才沒有雜念,才不會想這個想那個,特別是把名色財食睡都捨掉,臨終時候乾淨,沒有污染。這一切煩惱知道了,要遠離,盡量的遠離,愈遠愈好,為什麼?這是纏縛,這是把我們捆在此地,不讓我們離開六道輪迴的,你說多麻煩。菩薩教我們斷掉、教我們離開,這叫解,把纏縛解開。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一一六集)  2010/8/15




 

Hidup di dunia ini, setiap niat pikiran yang timbul, ucapan dan tindakan, yang membawa manfaat bagi orang lain, anda melakukannya takkan membawa kerugian apapun bagi diri sendiri.

Manusia hidup di dunia ini begitu singkat, seratus tahun, mungkin bagi anak muda waktu seabad adalah sangat panjang sekali, namun bagi orang yang seusiaku ini, memandang waktu seabad hanyalah satu petikan jari saja, sekejab lagi sudah akan tiba, apalah maknanya?

Saat usia lanjut makin menyadari bahwa kehidupan manusia begitu singkat dan penuh kesengsaraan! Namun sebagai praktisi, janganlah takut pada kesusahan, oleh karena waktunya tidak panjang, dalam waktu yang singkat ini, teguhkan hati, jangan sampai menciptakan karma buruk, dengan demikian barulah hidup ini terasa pantas!

Kehidupan selanjutnya dijalani di Alam Sukhavati, menikmati usia tanpa batas, menjauhi segala penderitaaan. Di Alam Sukhavati tiada lagi penderitaan makanya dinamakan Sukhavati, di sini, dalam waktu singkat telah menyempurnakan buah KeBuddhaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010


在這個世界上,起心動念、言語造作,一切事業對別人都是有利益的、都是有好處的,你去幹不吃虧,這不能不知道。人生在世間很短促,一百年,年輕人提到好像很長很長,在我這個年齡,看一百年一彈指,很快就到了,有什麼意思?到晚年才真正體會到人命苦短!不怕苦,因為什麼?苦的時間短,不長,這一點點的時間我要咬緊牙根度過,決定不造惡業,值得!來生到西方極樂世界時間長,生到西方極樂世界,即使凡聖同居土下下品往生,乃至西方極樂世界邊地往生都恭喜你,你得無量壽,你離一切苦了。西方極樂世界沒有苦,所以叫極樂,你在那個地方成佛,很快就證得究竟的佛果。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一一六集)  2010/8/15