Apa yang dimaksud berkah Alam Dewa
dan Manusia? Yakni kekayaan dan kejayaan duniawi. Orang Tiongkok menyebutnya
sebagai Lima Berkah, yakni “kekayaan” bisa hidup berkecukupan, “kejayaan” punya
kedudukan tinggi, zaman dulu memperoleh gelar bangsawan, ini juga termasuk
kejayaan.
Masih ada tiga butir lagi yakni “punya
banyak anak cucu”. “Suka berbuat kebajikan”, butir yang satu ini tidak boleh
tidak dimiliki, walaupun pada masa kehidupan lampau menimbun berkah sehingga
pada masa kelahiran sekarang menikmati kekayaan dan kejayaan, namun pahala ini
juga bisa habis dinikmati, pahala habis kegagalan pun menyongsong.
Apabila tidak pernah berhenti
berbuat baik, maka kekayaan dan kejayaan yang dinikmati takkan habis-habisnya,
kelahiran demi kelahiran juga takkan terputus.
Butir yang terakhir adalah “meninggal
dengan damai”, maksudnya adalah saat menjelang ajal tidak pikun, pikiran masih
jernih, tidak mengalami penderitaan. Orang begini setelah meninggal dunia,
kalau bukan bertumimbal lahir di Alam Manusia menikmati berkah, maka dia akan
terlahir di Alam Dewa (Surga). Inilah yang dimaksud Lima Berkah versi orang
Tionghoa.
Dari kelima butir berkah tersebut,
yang paling penting adalah butir yang terakhir yakni “meninggal dengan damai”,
apa alasannya? Oleh karena butir ini dapat menentukan kelahiran anda
berikutnya. Apabila matinya dalam kondisi yang tidak damai, sekarang kita
menyebutnya sebagai penyakit pikun, hal ini akan merepotkan.
Kalau si pasien mengalami
kepikunan, kita membantunya melafal Amituofo, dia juga tidak tahu, sehingga
tidak memperoleh manfaatnya, akibatnya hanya bisa mengikuti kekuatan karma
pergi bertumimbal lahir.
Apabila orang ini sepanjang
hayatnya menimbun kebajikan, berbuat baik, kami percaya saat lanjut usia dia
takkan mengidap penyakit pikun, mengapa demikian? Dia memiliki pahala, dia
mempunyai kebajikan yang akan melindunginya.
Sebagai praktisi Buddhis, kita
mesti memperhatikan poin yang satu ini, apabila saat menjelang ajal diserang
penyakit pikun, maka hanya bisa pasrah mengikuti kekuatan karma; jangankan
bilang anda ini melatih metode Dhyana atau Zen, melatih metode Tantra, pada
momen itu, apapun tidak bisa digunakan, bahkan melafal Amituofo pun juga tidak
berdaya.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 4 Agustus 2010
人間天上是什麼?是講的人間的富貴。我們中國人講的五福,「富」是擁有財富,「貴」是崇高的地位,在古代這是爵位,帝王公侯,這爵位,那屬於貴。還有三個,多男女,就是多子孫,「多子多孫」。「好德好善」,不能沒有這一條,沒有這一條,縱然過去生中修的大富大貴,他很快就享盡,享盡的時候他就敗了,富貴享盡了。他要是好善好德,你看享富貴又修富貴,那他的福報就享不盡,生生世世綿綿不絕。最後一條,走的時候走得好,「善終」,中國人講善終,走的時候頭腦清楚,明明白白,沒有痛苦。這樣的人離開世間,他來生不是到人間享受富貴,比這一生更高,那就他到天上去了,享天福去了。這叫五福。五福裡最重要是最後這一條,因為什麼?它決定你來生果報。如果走得不好,現在我們常常看到的老人痴呆症,這個很麻煩,這個不是好事情。老人痴呆症,我們念佛助念他都得不到,這個利益他得不到,他決定隨業流轉。如果這個人一生積德、行善,我們相信他年老不可能得這種病,為什麼?他有福報,他有這些善行、善德保護他。我們學佛更要注意這一點,學佛臨走的時候如果是痴呆症的話,也是隨業受報;不要說是你修學,修禪、修密,到那個時候完全用不上力,就是念佛也沒有辦法。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第九十五集) 2010/8/4
Jasa kebajikan dan berkah kebajikan adalah
berbeda, anda berbuat baik dan membantu orang lain, ini disebut sebagai berkah
kebajikan. Ketika Bodhidharma tiba di Tiongkok, Kaisar Liang Wudi bersua
dengannya, Kaisar Liang Wudi boleh dikatakan sebagai pendukung Ajaran Buddha
yang terbesar sepanjang sejarah Tiongkok. Kaisar ini telah mengerahkan segenap
daya upaya untuk menyebarluaskan Buddha Dharma.
Dengan statusnya sebagai seorang kaisar,
demi mendukung perkembangan Ajaran Buddha, dia telah membangun 480 unit vihara,
mendukung anggota Sangha yang berjumlah beratus-ratus ribu orang.
Makanya kaisar merasa sangat bangga, ketika
Bodhidharma menginjakkan kaki di Negeri Tirai Bambu, Kaisar Liang Wudi bertanya
padanya : “Beta telah melakukan begitu banyak kebajikan, menurut anda, apakah
jasa kebajikanku ini besar tidak?”
Bodhidharma menjawab : “Tidak ada jasa
kebajikannya”.
Mendengar jawaban Bodhidharma, kaisar
merasa tidak senang, lalu mengusirnya.
Jawaban Bodhidharma sama sekali tidak
keliru, beliau berkata sejujurnya. Andaikata waktu itu Bodhidharma menjawab, “Oh
jasa kebajikan Yang Mulia sungguh besar adanya”, maka kaisar pasti akan
kegirangan dan mendukungnya, takkan terjadi gesekan.
Ini menunjukkan bahwa apa yang telah
dilakukan Kaisar Liang Wudi hanyalah berkah kebajikan semata, bukanlah jasa
kebajikan. Lantas apa yang merupakan jasa kebajikan?
Melatih diri barulah merupakan jasa
kebajikan. Menjalankan sila barulah merupakan jasa kebajikan, apa hasilnya?
Memperoleh samadhi (konsentrasi), setelah mencapai samadhi maka terbukalah
prajna (kebijaksanaan).
Jadi jasa kebajikan tidak ada hubungannya
dengan beramal, oleh karena melakukan kebajikan hanyalah untuk menimbun berkah,
hal ini mesti dipahami. Andaikata waktu itu Kaisar Liang Wudi bertanya pada
Bodhidharma : “Apakah berkah kebajikanku besar tidak?”. Bodhidharma pasti akan
mengacungkan jempol : “Of course, berkah kebajikan Yang Mulia sangat besar!”
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 4 Agustus 2010
你真正想累積功德,功德跟福德不一樣,不能把福德當作功德,你行好、幫助別人,那是福德。你看看,達摩祖師當年到中國來,梁武帝接見他,梁武帝是中國佛教史上可以說是最大的一位護法,對於護持佛法真的是盡心盡力。他以帝王的身分,為佛教建了四百八十座道場,寺院庵堂,護持出家人幾十萬人,照顧他們。他自己很得意,達摩祖師到中國來了,他們見了面,梁武帝就誇耀自己替佛門做這麼多好事,向他請教,實際上是誇耀:我在佛門做這麼多好事,功德大不大?達摩祖師回他一句話:並無功德。梁武帝聽了這句話就受不了,很不高興,把他趕走了,送都不送他。達摩祖師講的話沒錯,他是個老實人。如果讚歎他幾句,很大很大,那他就很高興,就護持他,這麼就鬧翻了。這說明梁武帝做的這些事情是什麼?福德,不是功德。功德是什麼?功德是修行。持戒有功,有功夫了,得什麼?得定,得定是德;修定有功,開智慧了,因定開慧,開智慧是德。所以這個東西是真的,不是假的,這個與你修布施供養不相干,布施供養是修福,這個一定要知道。如果,當年梁武帝要問:我的福德大不大?那一定達摩豎大拇指:很大很大,你的福德太大了!
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第九十五集) 2010/8/4
Berkah kebajikan
berbeda dengan jasa kebajikan, berkah kebajikan membuahkan kelahiran di tiga
alam bajik, sedangkan dengan jasa kebajikan dapat melampaui enam alam tumimbal
lahir, mencapai KeBuddhaan.
Jadi harus tahu
membedakan jasa kebajikan dan berkah kebajikan. Kita sering melihat kotak amal
di vihara, ditulis dengan aksara “功德箱” dibaca “gong de
xiang” artinya kotak jasa kebajikan. Ini sudah keliru, mana ada jasa
kebajikannya?
Orang yang paham
akan menulisnya sebagai “福田箱” dibaca “fu tian
xiang” artinya kotak lahan berkah. Begini barulah betul, umat berdana untuk
menanam berkah, lahan berkah, jadi tidak ada jasa kebajikannya, berapa besar
pun anda berdana, ini hanyalah berkah kebajikan dan bukan jasa kebajikan.
Hal ini mesti
dipahami dengan jelas, jangan sampai keliru. Kita belajar Ajaran Buddha, harus
melatih berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan, baik jasa kebajikan maupun
berkah kebajikan, dua-duanya juga mesti ditimbun, apabila anda cuma melatih
jasa kebajikan tetapi tidak memupuk berkah kebajikan, kelak jadi orang tidak
punya pahala!
Di dalam sutra
Buddha ada perumpamaan yang disebut sebagai “Mengembangkan kebijaksanaan tetapi
tidak menimbun berkah, Arahat berpindapatra hasilnya mangkok kosong”.
Seorang praktisi
mencapai tingkatan kesucian tertinggi Arahat, ini adalah jasa kebajikan, tetapi
dia tidak memiliki pahala oleh karena tidak menimbun berkah, alhasil ketika
berpindapatra, tidak ada umat yang mempersembahkan dana makanan kepadaNya.
Sebaliknya, “Menimbun
berkah tetapi tidak mengembangkan kebijaksanaan, gajah besar berkalungkan
perhiasan”.
Zaman dulu moda
transportasi masih belum ada mobil, di India, gajah digunakan sebagai moda
transportasi, raja saat berpergian keluar akan duduk di atas punggung gajah.
Gajah tunggangan
raja ini, pada masa kehidupan lampaunya merupakan seorang praktisi, hanya tahu
menimbun berkah tetapi tidak mengembangkan kebijaksanaan, sehingga pada masa
kehidupan sekarang jatuh ke Alam Binatang menikmati berkahnya, menjadi gajah
tunggangan raja, seluruh badannya digantung perhiasan, disebut sebagai “gajah
besar berkalungkan perhiasan”.
Buddha Sakyamuni
ketika membabarkan sutra, sering menggunakan perumpamaan ini, maknanya sungguh
mendalam, hendaknya kita dapat memahaminya, berkah dan kebajikan mesti dilatih
secara bersamaan.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 4 Agustus 2010
福德跟功德不一樣,福德果報在三善道,功德不是的,功德是超越六道輪迴,成佛作祖,那是功德。功德跟福德一定要分清楚,要搞明白。我們常常看到寺廟裡,裝錢的箱子讓人家去放錢進去,都寫個「功德箱」,錯誤了,那哪有功德?懂得的人他寫的叫「福田箱」。那個對,你是來種福的,福田,那個沒有功德,你在寺廟裡布施再多,沒功德,福德。這個一定要搞清楚,不能夠搞錯。我們學佛,要福慧雙修,功德、福德都應該要修,你只修功德不修福德,沒福!佛經上有個故事說,「修慧不修福,羅漢托空缽」。阿羅漢證得阿羅漢果,那是功德,但是沒有福報,到外面去托缽沒人供養他,沒福!反過來,「修福不修慧,大象掛瓔珞」。古時候交通工具沒有車輛,在印度、南洋都是用象來代替,國王出去坐在象的背上。這個象過去是修行人,修福不修慧,這一生投胎墮到畜生道,是國王騎的個座騎,滿身掛的瓔珞,叫「大象掛瓔珞」。這是佛在經上常常舉這個例子,用意很深,我們要能體會到,福慧雙修。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第九十五集) 2010/8/4
Kali ini merupakan kelahiranku
yang terakhir, saya takkan sudi bertumimbal lahir lagi, ini sangat penting!
Cobalah pikirkan, apabila pada satu masa kehidupan ini tidak berhasil terlahir
ke Alam Sukhavati, maka selanjutnya pasti terus berputar lagi di dalam
lingkaran tumimbal lahir.
Tumimbal lahir
sangatlah sengsara, apabila kita menyadarinya, akan merasa sungguh mengerikan.
Berputar kembali di lingkaran enam alam tumimbal lahir, pastinya berada di tiga
alam rendah waktunya lebih lama, sedangkan berada di tiga alam bajik waktunya
lebih singkat, inilah resikonya bila tidak berupaya keluar dari lingkaran
tumimbal lahir.
Lihatlah lingkungan
kita sekarang ini, dalam waktu keseharian kita, sejak pagi hingga malam, berapa
butir niat pikiran kita yang timbul yang mengandung sila, samadhi dan prajna? Lantas
berapa butir pula niat pikiran yang timbul yang mengandung lobha, dosa dan
moha?
Coba bandingkan
sejenak, apabila niat buruk lebih banyak dari niat baiknya, maka pasti jatuh ke
tiga alam penderitaan, keserakahan berakibat jatuh ke Alam Setan Kelaparan, kebencian
berakibat jatuh ke Neraka, kebodohan berakibat jatuh ke Alam Binatang.
Maka itu bila kita
renungkan dengan seksama, sesungguhnya tumimbal lahir itu sungguh mengerikan! Sejak
pagi hingga malam, kita berinteraksi dengan orang lain, niat pikiran apa yang
timbul, ucapan apa yang telah kita lontarkan keluar, tindakan apa yang telah
kita lakukan, renungkanlah, anda akan memahaminya, tidak perlu bertanya pada orang
lain, tepuk dada tanya hati sendiri. Kelak akan menuju ke alam mana, hanya diri
sendirilah yang paling jelas.
Maka itu, bila
ingin terlahir ke Alam Sukhavati, genggamlah dengan erat sepatah Amituofo, tiap
hari membaca “Sutra Usia Tanpa Batas”, melafal Amituofo kian banyak kian bagus.
Apabila waktu
melafal Amituofo lebih panjang daripada waktu berpikir sembarangan, barulah
anda punya kepastian untuk berhasil terlahir ke Alam Sukhavati; kalau ternyata
terbalik, maka keberhasilanmu terlahir ke Alam Sukhavati akan jadi tanda tanya,
tidak punya kepastian.
Membaca sutra dan
melafal Amituofo merupakan jasa kebajikan yang sesungguhnya, memupuk kebajikan
menimbun berkah merupakan hal yang bagus, berkah dan kebijaksanaan dilatih
secara bersamaan, begini barulah betul.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 4 Agustus 2010
我這一生是最後身,來生不搞輪迴了,這個重要!你想想看還有比這個事情更重要的嗎?這一生不能往生,那就肯定再繼續搞輪迴。輪迴苦,我們不知道,我們要知道就害怕了。六道輪迴裡面,肯定在三惡道的時間長,在三善道的時間短暫,你出不了六道輪迴,肯定在惡道時間長。這是我們不難體會到的,你看看我們生活環境,你在日常生活當中,從早到晚,你起幾個念頭是戒定慧?你起幾個念頭是貪瞋痴?你比較一下就曉得,如果起貪瞋痴的時間比戒定慧的時間要多、時間要長,那就三惡道去了,貪心餓鬼道,瞋恚地獄道,愚痴畜生道。所以,你要是冷靜去反省一下,很可怕!我這一天當中,從早到晚處事待人接物,六根接觸六塵境界,動的什麼念頭、說的什麼話、幹的什麼事,你就完全明白了,不用問人,自己來生往哪裡去還不知道嗎?所以,要想往生,就抓住這句佛號,天天讀經,至少念一部《無量壽經》,念一部經,佛號愈多愈好。佛號肯定要比胡思亂想的時間長,你才會有把握;如果敵不過,那個往生還有問號,不確定。誦經、念佛這是真實功德,修善積德好事情,福慧雙修,這樣就對了。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第九十五集) 2010/8/4