Bertahun-tahun sudah kita belajar bersama, melafal Amituofo
bersama-sama, berdiskusi bersama, ada berapa orang saja yang meraih
keberhasilan? Ada berapa orang saja yang memetik manfaat sesungguhnya? Tidak
usah mengatakan orang lain, lihat saja ke dalam diri sendiri, apakah telah memetik
manfaat sesungguhnya?
Dalam kehidupan keseharian, apakah dapat mempertahankan kondisi batin
tak tergoyahkan, takkan terpengaruh oleh lingkungan luar? Apabila hatimu tetap
teguh tak tergoyahkan, barulah memperoleh pembebasan!
Apa yang dimaksud dengan pembebasan? Takkan muncul bentuk-bentuk
pikiran, takkan ada khayalan, perbedaan dan kemelekatan, inilah yang disebut
pembebasan.
Ketika bertemu dengan hal yang tidak sesuai dengan keinginan hati,
maka merasa sangat bersedih, menyimpan kebencian, sebaliknya ketika bertemu
dengan hal yang membuat hati jadi gembira, jadi melekat padanya, ini namanya
anda masih merupakan orang awam yang telah memenuhi standar awam, anda melatih
diri tidak berhasil memetik manfaat apapun.
Setiap hari mesti melakukan introspeksi diri, dalam kehidupan
keseharian, kita masih dapat berpura-pura dengan penampilan munafik kita,
mengelabui orang lain, menipu diri sendiri, tetapi dalam belajar Ajaran Buddha,
anda tidak boleh begini lagi.
Apa tujuan belajar Ajaran Buddha? Mencapai KeBuddhaan! Dalam Pintu
Dharma Tanah Suci, terlahir ke Alam Sukhavati adalah mencapai KeBuddhaan, hal
ini mesti dipahami dengan jelas, dia benar-benar telah mencapai KeBuddhaan,
bahkan dalam satu kelahiran pasti menyempurnakan KeBuddhaan.
Keunggulan Pintu Dharma ini tiada bandingnya, dalam satu masa
kehidupan ini, kita telah berjumpa dengannya, sungguh tidak mudah diperoleh,
seperti yang disebutkan dalam “Gatha Pembukaan Sutra” sebagai “meskipun
melewati ratusan, ribuan bahkan puluhan ribu kalpa juga sulit bersua dengannya”,
kini kita telah berjumpa dengannya.
Setelah berjumpa dengannya, kita malah melewatkannya begitu saja,
kerugian ini terlampau besar sekali; jika bertemu dengannya dan dapat
menggenggamnya dengan seerat-eratnya, maka dalam satu masa kehidupan ini pasti
berhasil terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, anda telah meraih keberhasilan, jasa
kebajikanmu selama kalpa yang tak terhingga, hari ini sempurna sudah.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 23 Agustus 2010
Penjelasan
Gatha Pembukaan Sutra :
我們同學們這麼多年來,常常在一起學習、在一起念佛、在一起分享,有幾個人真成就?有幾個人真正得受用?不說別人,先回過頭來看看自己,自己是不是真得受用?在境界裡頭,無論是物質環境或是人事環境,能不能不受外境影響,你心就得自在!自在什麼?不生煩惱,沒有妄想分別執著,這叫得自在。如果見到不如意的事情心裡很難過,還有怨恨,遇到順心的事情還生歡喜心、還生貪愛,你是凡夫,道道地地的凡夫,你在佛法修行沒得受用。這是我們每天都應該要反省、要檢點的,世間法可以欺騙別人、欺騙自己,學佛不可以。學佛的目的是什麼?成佛!淨宗法門往生就是成佛,這個要認識清楚,他真的成佛了,而且一生當中是決定成就。這法門殊勝無比,這一生遇到了,這不容易得來,像開經偈上所說的「百千萬劫難遭遇」,我們遇到了。遇到了當面錯過,這個損失太大了;遇到了能把它抓住,這一生決定得生淨土,你成就了,你無量劫來的功德今天圓滿了。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一二一集) 2010/8/23
Selama bertahun-tahun kami merenungkan dengan seksama, mengapa
praktisi awam bahkan sila yang paling dasar saja yakni “Sepuluh Kebajikan”
tidak sanggup diamalkan? Sedangkan praktisi non awam bahkan “Peraturan
Sramanera” saja tidak sanggup diamalkan, ini merupakan masalah yang berat.
Melihat keadaan yang dialami baik praktisi awam maupun praktisi non
awam masa kini, kita harus meningkatkan mawas diri, ada berapa orang saja yang
berhasil terlahir ke Alam Sukhavati?
Ada berapa orang saja yang saat menjelang ajal pikirannya masih sadar
dan jelas? Andaikata saat menjelang ajal, menderita kepikunan, bahkan timbul
pikiran sesat, maka ada kemungkinan jatuh ke tiga alam rendah, melihat hal ini,
bagaimana tidak membuat kita meningkatkan mawas diri?
Kehidupan manusia begitu singkat, terutama saat menginjak usia paruh
baya, pepatah berkata “Jalan menuju alam baka tidak membedakan tua dan muda”.
Manusia ketika sampai pada usia paruh baya, hendaknya meningkatkan
mawas diri, semakin mendekati usia senja, yang artinya semakin mendekati ketidakkekalan.
Semasa hidupnya, Master Yin Guang setiap hari memandang sebuah aksara
“死 dibaca si
artinya mati”, beliau menulisnya sendiri di atas kertas, lalu menempelnya di
tembok, tepat di belakang rupang Buddha.
Setiap hari beliau melakukan namaskara dan melafal Amituofo, setiap
hari memandang aksara Mati, setiap hari pula meningkatkan mawas diri. Tidak
memikirkan apakah masih memiliki masa hidup yang panjang atau tidak, takkan
memiliki niat pikiran sedemikian rupa, tiap hari menganggap hari ini adalah
hari terakhir bagi diriku.
Dengan mawas diri yang begitu tinggi, barulah serius melatih sila,
samadhi (konsentrasi) dan prajna (kebijaksanaan), tanpa mawas diri yang tinggi,
sebagian besar praktisi akan mengabaikannya, dalam keseharian menuruti
kekotoran batin dan tabiat diri sendiri, ini bukan mengelabui orang lain,
tetapi membohongi diri sendiri.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 23 Agustus 2010
Peraturan
Sramanera :
這些年來我們也很認真去思考,這是戒定慧三學,為什麼基本的戒律《十善業道》做不到?出家《沙彌律儀》做不到,這個問題就嚴重了。我們要多看看,這些在家、出家人走的那個狀況,會給我們很大的警惕,幾個人往生?走的時候頭腦清楚,瑞相稀有,人家真的走,真的到極樂世界去了;如果走的時候不明不白,還是迷惑顛倒,這樣去的話三途有分,我們能不警惕嗎?人生很短,尤其是中年以後,諺語常講「黃泉路上無老少」,人到中年警覺性一定要提高,慢慢接近晚年,也就是說該走的時候到了。印光大師他老人家在世,天天看一個字,「死」字,他老人家自己寫的,貼在佛像的後面,每天拜佛、念佛都看到,警惕自己。沒有想著還有很長的時間,沒這個念頭,天天都把這一天當作自己最後的一天。這麼高的警覺,對戒定慧三學才會認真,沒有這麼高的警覺多半都疏忽了,每天生活隨順自己的煩惱習氣,這不是騙別人,這是欺騙自己。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一二一集) 2010/8/23
Praktisi tempo dulu masih merupakan praktisi tulen, memberi teladan
dengan pengamalan nyata. Lain halnya dengan era kita ini, tidak mampu
memberikan teladan yang baik kepada orang lain.
Masih bersyukur bagi diriku dapat bersua dengan tiga sosok guru yang
baik, yakni Profesor Fang Dong-mei, Master Zhangjia dan Upasaka Li Bing-nan, sahabatku,
Upasaka Huang Nian-zu, mereka telah memberikan padaku teladan yang bagus.
Kenapa orang lain melatih diri bisa meraih keberhasilan? Akar yang
ditanam sangat mendalam dan kokoh, akar yang dimaksud adalah sila dan samadhi. Praktisi
sekalian hendaknya mengingat, “Dengan mengamalkan sila mencapai samadhi, dengan
tercapainya samadhi maka terbukalah kebijaksanaan”.
Kebijaksanaan itu bukanlah diperoleh dari kaya ilmu, berapa banyak
yang sudah anda pelajari, berapa banyak sutra yang sudah dihafal, ini tidak
bisa mengembangkan kebijaksanaan.
Tanpa sila dan samadhi maka segala yang anda pelajari disebut Ilmu
Pengetahuan Ajaran Buddha, sekedar pengetahuan belaka, bukanlah kebijaksanaan. Pengetahuan
dan kebijaksanaan mesti dibedakan dengan jelas, dua hal yang berlainan,
kebijaksanaan berasal dari pengamalan sila dan melatih samadhi, sedangkan untuk
memperkaya ilmu pengetahuan tidak diperlukan sila dan samadhi, yang juga
berarti di dalam gudang ilmu tidak ada yang dinamakan sila dan samadhi; dengan
adanya sila dan samadhi, barulah pengetahuan dapat berubah jadi kebijaksanaan.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 23 Agustus 2010
我們看看過去這些修行人,老一代的,我們這一代已經不行了,我們向上看上面那一代,再上面那一代,真有個修行的樣子。我們這一代不足以為人師,也就是不能做別人的修行好榜樣。我總算還是很幸運,遇到三個好老師,方東美教授、章嘉大師、李炳南老居士,包括黃念祖老居士,可以給我們做榜樣。人家是怎麼修成的?根底紮得好,根底就是戒律,是三昧的根。諸位要記住,「因戒得定,因定開慧」,智慧絕對不是說你學了多少東西,你背了多少經書,那個開不了智慧,沒有戒定,你所學的是佛學、知識,不是智慧。知識跟智慧得搞清楚,兩碼事情,智慧是從戒定裡頭成就的,知識不需要戒定,也就是說知識裡頭沒有戒定;有戒定,知識就變成智慧。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一二一集) 2010/8/23