Apakah kita perlu menumpas hati khayal (bentuk-bentuk pikiran)? Tidak
perlu, anda berniat menumpasnya, juga merupakan salah satu bentuk pikiran.
Buddha Sakyamuni di dalam Surangama Sutra, membuat sebuah perumpamaan, ketika
manusia berdiri di bawah sinar mentari pasti tampak bayangannya, manusia
diibaratkan sebagai hati sejati, bayangan diibaratkan sebagai hati khayal.
Apakah anda perlu melenyapkan bayanganmu? Mustahil bisa dilenyapkan.
Lantas bagaimana dengan hati khayal tersebut? Jangan dihiraukan, asalkan tidak
dihiraukan maka takkan ada masalah. Lantas apakah hati khayal ini akan menjadi
rintangan bagi diriku? Takkan merintangi dirimu.
Cobalah pikirkan, ketika anda berada di bawah mentari, apakah
bayangan anda mengganggu dirimu, menghalangi dirimu? Jadi buat apa anda
menghiraukannya? Makanya gunakanlah hati sejatimu (hati yang tulus).
Buddha Sakyamuni menampilkan pada kita bagaimana Beliau menggunakan
hati sejati dalam menjalani aktivitas keseharian. Hal ini mesti kita teladani,
belajar Ajaran Buddha harus dimulai dari poin ini, tidak memiliki hati khayal,
tidak memiliki beban pikiran, tidak memiliki kekhawatiran. Mengapa demikian?
Sutra Intan menyebutkan, “Segala sesuatu yang muncul dan lenyap,
bagaikan mimpi, khayalan, gelembung air, bayangan, bagaikan embun juga bagaikan
kilat”, jadi segala sesuatu itu sesungguhnya tidak ada, buat apa anda begitu
peduli dengannya?
Lagi pula dia takkan menghalangi dirimu. Oleh karena dia tidak
mengganggu dirimu, lantas kenapa anda mempersoalkannya? Oleh karena di hatimu
timbul perbedaan dan kemelekatan, makanya anda menganggapnya sebagai
penghalang, sebaliknya jika anda tidak menambahkan khayalan, perbedaan dan
kemelekatan, maka hal apapun takkan menjadi penghalang, mengapa demikian?
Segala sesuatu itu adalah semu, serupa dengan bayangan. Dapat dilihat
bahwa dalam waktu keseharian, kita sudah salah menggunakan hati, menggunakan
hati khayal dan bukan hati sejati.
Para Buddha menggunakan hati sejati, apabila kita hobi menggunakan
hati khayal (munafik penuh kepura-puraan) maka hati sejati (ketulusan)
perlahan-lahan akan tenggelam, kebenaran ini mesti direnungkan dengan seksama.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 27 Agustus 2010
妄心要不要去除它?不需要,你除它還是妄。佛在《楞嚴經》上舉的比喻,我們人站在太陽底下,把我們人當作真心,太陽照的那個影子當作妄心,你要不要把那影子去掉?影子決定去不掉,你去影子多費事,愈來愈糟糕,妄上又加妄了。妄心怎麼樣?不管它、不用它就完了,就沒事,你別去理它。它礙不礙事?不礙事。你想想,你在燈光下、陽光下,影子有沒有障礙,有沒有礙你的事?你何必要去管它?所以用真心。釋迦牟尼佛為我們示現的用真心,就用在日常生活當中,用在著衣、持缽、乞食,用在坐禪,用在講經教學,用在應對,他用得多自在!這是我們要學的,學佛就得從這裡學,沒有妄心、沒有煩惱、沒有憂慮、沒有牽掛。為什麼?「一切有為法,如夢幻泡影,如露亦如電」,是說這個夢幻泡影根本就不存在,你管它幹什麼?而且它們不礙事。不礙事為什麼變成礙事?你裡頭加上分別執著就礙事,不把妄想分別執著加上去,它什麼事都不礙,為什麼?它是假的,它真的像個影子一樣。可見得,我們在日常生活當中完全是錯用了心,用妄心,不知道用真心。諸佛菩薩用真心,不用妄心就是用真心;用妄心,真心就不見了,這個道理得細心去體會。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一二五集) 2010/8/27