Para makhluk memanjatkan doa, Buddha dan Bodhisattva segera merespon-nya;
takkan pernah mengabaikannya. Lantas hari ini, kita sedang kesusahan, setiap
hari memanjatkan doa memohon pada Buddha dan Bodhisattva, tetapi kenapa Buddha
dan Bodhisattva tidak datang membantuku? Sesungguhnya Mereka sudah datang,
hanya saja anda tidak mengenali-Nya, selain itu Mereka tidak berdaya
membantumu! Mengapa demikian? Oleh karena anda memiliki rintangan karma, yang
menghalangi uluran tangan dari Buddha dan Bodhisattva.
Ketika saya masih menjadi praktisi pemula, saat itu usiaku 26 tahun,
bertepatan tahun itu pula saya mengenal Master Zhangjia. Beliau sangat baik
padaku, budi kebajikannya sangat besar! Master bilang padaku : “Di dalam pintu
Buddha, segala permohonan pasti terkabul”, kalau memanjatkan doa tapi tidak
direspon, maka ini bukanlah Buddha dan Bodhisattva!
Para Buddha dan Bodhisattva jumlahnya lebih banyak dari manusia, jadi
begitu sebersit niat pikiran kita timbul, seluruh Buddha dan Bodhisattva segera
mengetahui-nya, kita tidak mampu merasakan kehadiran-Nya, oleh karena rintangan
karma dan tabiat diri sendiri yang terlampau berat. Lantas apa yang harus kita
lakukan?
Harus mengeliminasi rintangan karma diri sendiri, dengan demikian barulah
dapat menerima pemberkatan dari Buddha. Bagaimana cara mengeliminasi rintangan
karma? Master Zhangjia mengajari diriku cara untuk mengeliminasi rintangan
karma, yakni butir ke-4 dari Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra, setiap
hari anda harus bertobat.
Bagaimana caranya bertobat? Master Zhangjia memberitahuku, tidak
perlu belajar tata cara atau formalitas tertentu, upacara atau ritual
pertobatan, semua ini hanyalah sebuah upaya kausalya.
Segala bentuk formalitas tujuannya untuk diperlihatkan kepada orang
lain, mereka yang melihatnya akan tergugah dan terharu, sehingga membangkitkan
niat kembali ke jalan yang benar.
Pertobatan yang sesungguhnya, tidak perlu segala bentuk formalitas,
yang dibutuhkan hanyalah satu kalimat yakni “Takkan mengulanginya lagi”, anda
menyadari bahwa niat pikiran ini adalah salah, perkataan ini adalah salah,
tindakan ini adalah salah, lain kali takkan melanggarnya lagi, inilah yang
disebut sebagai pertobatan sejati.
Begitu saya mendengarnya, jadi teringat pada murid Konfusius yang
bernama Yanhui, yang tidak pernah mengulangi kesalahan yang sama buat kedua
kalinya. Konfusius memuji diantara murid-muridnya, cuma Yanhui yang sanggup
melakukannya, pelanggaran yang dilakukannya cuma se-kali saja, takkan ada kedua
kalinya.
Ajaran Buddha dan ajaran Konfusius menggunakan kalimat berbeda namun
maknanya adalah serupa, maka itu bertobat adalah takkan mengulangi kesalahan
yang sama untuk kedua kalinya, tidak butuh formalitas atau tata cara apapun.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 7 Mei 2010
Penjelasan Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra :
眾生有感,佛菩薩立刻就應;決定沒有說眾生有感,佛菩薩不來應,沒有這個道理。阿羅漢不來應,有,佛菩薩不來應的話,這講不通。那我們今天有苦有難,我們天天求佛菩薩,佛菩薩為什麼不來?佛菩薩來了,不是不來,來了怎麼樣?來了你不知道,佛菩薩來幫助你幫不上!就在你的身邊,為什麼幫不上?你有業障,障礙佛菩薩的幫助。
這樁事情,我在年輕初學佛的時候,我二十六歲才接觸佛法,也是那一年才認識章嘉大師。章嘉大師對我非常好,有大恩大德!他告訴我,「佛氏門中,有求必應」,如果有求不應,那哪裡是佛菩薩!佛菩薩的數量比人多,我們一個念頭一動,所有佛菩薩都感應到,我們自己無法覺察到是自己的業障習氣太重。那怎麼辦?必須把自己的業障化解掉,佛菩薩感應就現前。業障怎麼個化解法?大師教給我,懺除業障,普賢菩薩十願的第四願,你天天要知道懺悔。怎麼懺悔法?老師告訴我,不必要去學那些規矩、那些懺儀,這就講到方便。那些儀規是做給別人看的,讓別人看到感動,啟發他回頭,是這個意思,這是舞台表演。真正懺悔,沒有儀式,只有一句話「後不再造」,你知道這個念頭是錯的,這個言語是錯的,行為是錯的,下一次永遠不犯這個過失,這叫真懺悔。我ㄧ聽,這不就是中國傳統文化裡面所講的「不貳過」嗎?對。孔子讚歎顏回,他的學生當中只有顏回能做到不貳過,過失只有一次,他明白了,以後不會犯同樣的過失。儒家也講到,跟佛法用的語言不相同,意思完全相同。所以懺除業障就是不貳過,沒有任何形式。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第三十二集) 2010/5/7
Apakah pelimpahan jasa bisa efektif? Bisa, tapi bukan karena faktor formalitas
atau tata caranya. Di dalam buku Riwayat Master Tanxu, kita dapat membaca bahwa
sebelum meninggalkan keduniawian pada usia paruh baya, Master Tanxu bersama
dengan beberapa orang sahabatnya membuka sebuah kedai obat tradisional.
Salah seorang sahabatnya ada yang bermarga Liu, merupakan seorang
praktisi yang tulus, setiap hari membaca Surangama Sutra, sehari mengulang satu
buku, kebiasaan ini dipupuknya hingga 8 tahun lamanya. Inilah yang disebut
dengan 8 tahun membaca Surangama Sutra, sehingga dia memiliki sedikit
ketrampilan melatih diri. Maka itu dalam hal melimpahkan jasa, harus memiliki
ketrampilan melatih diri.
Suatu siang, kedainya lagi sepi pengunjung, Upasaka Liu mengantuk di
atas meja penjualan, antara sadar dan tidak sadar, dia melihat ada dua orang yang
sedang berjalan ke arah kedainya, dia segera menyambut dan meladeni mereka.
Begitu melihat agak dekat, ternyata dua orang ini adalah musuh kerabat
penagih hutang. Tempo hari karena masalah harta benda mereka pernah berseteru
hingga membawa perkara ini ke pengadilan, dua orang ini kalah lalu bunuh diri.
Upasaka Liu amat menyesalinya, gara-gara masalah sepele sehingga dua nyawa
melayang.
Sekarang melihat kedatangan mereka, hatinya jadi takut, tetapi sikap
mereka tampaknya ramah, sepertinya tidak punya niat jahat, hatinya agak tenang
sedikit, lalu bertanya pada mereka : “Kenapa kalian datang kemari?”
Mereka menjawab : “Kami ingin memohon pelimpahan jasa”. Mendengar hal
ini, hati Upasaka Liu jadi lega, lalu bertanya lagi : “Kalian ingin bagaimana
saya melakukannya?”. Dua hantu itu berkata : “Asalkan anda setuju sudah boleh”.
Upasaka Liu langsung menyetujuinya.
Lalu dia melihat dua hantu itu menginjak lututnya, lalu menginjak
bahunya, kemudian naik ke angkasa, begitu gampangnya, tidak perlu tata cara
atau formalitas apapun.
Tidak berapa lama kemudian datang lagi dua hantu lainnya, yakni
mendiang istri dan anaknya, juga datang memohon pelimpahan jasa. Sama halnya
pula dengan kejadian tadi, setelah Upasaka Liu menyetujuinya, dia melihat dua
hantu ini menginjak lutut lalu bahunya, lalu naik ke angkasa.
Jadi, untuk melimpahkan jasa yang dibutuhkan adalah ketrampilan
melatih diri! Upasaka Liu membaca Surangama Sutra sudah 8 tahun lamanya,
menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya
berkesinambungan untuk jangka panjang, kekuatannya berasal dari sini, 8 tahun
mengulang membaca Surangama Sutra, mewujudkan kekuatan upaya kausalya-nya.
Lihatlah daya upayanya selama 8 tahun, akhirnya dapat memberi manfaat
bagi musuh kerabat penagih hutangnya, mengantarnya dari alam penderitaan naik ke
Surga.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 7 Mei 2010
講到超度亡靈,有沒有這回事情?有,真超度了,也不是儀規。我們在倓虛老法師的傳記《影塵回憶錄》裡面看到的,早年老法師沒出家的時候,他中年出家的,跟幾個朋友開了一個小中藥鋪。其中有個朋友姓劉的,是個虔誠佛教徒,每天讀《楞嚴經》,一天念一部,念了八年,叫八載寒窗讀《楞嚴》,有一點功夫。所以超度要有超度的功夫才行,沒有功夫拿什麼超度?他有天中午,店裡沒有顧客,沒有人到店裡來買東西,他在櫃檯上打瞌睡,似夢非夢,就看到有兩個人走進來,到他店裡來,他就起來招呼他們。一看,這兩個人是他的冤親債主,是為了財務上的事情爭執打官司,這兩個人輸了,判決他們輸了,輸了之後,這兩個人上吊自殺。他也非常後悔,不該為這麼一點點小事斷送兩條人命。現在看他們來了,他心裡害怕,可是看他們走進來的態度很溫和,好像沒有惡意,心裡面就稍微平靜一點,問他們:你們兩個人到這裡來有什麼事?他們說求超度。這他就放心了,來求超度的。你要我怎麼做法?只要你答應就行了。行,我答應你。就看到這兩個鬼魂踩著他的膝蓋、踩著他的肩膀,升天了,就這麼容易,什麼儀規都沒有。這兩個走了以後,過了一會兒又來兩個,是他過去的太太跟他的小孩,這都死了,走到面前來也是求超度。同樣的這個方法,就答應他,看到這兩個鬼魂也是踩著肩膀、踩著膝蓋升天去了。沒有功夫不行!他這個功力就是八年,佛法裡常講一門深入、長時薰修,這力用是這麼得來的,八載寒窗讀《楞嚴》成就他的方便力。你看冤親債主、家親眷屬居然就用上,就能從惡道送他到天道去,那比人好多了。這是說明功力。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第三十二集) 2010/5/7
Bodhisattva
memiliki hati Karuna, memiliki upaya kausalya. Upaya kausalya adalah cara yang
tepat, cara yang mudah, cara yang paling aman, cara yang paling cepat, cara
yang praktis dan unggul.
Melafal
Amituofo adalah upaya kausalya, namun perlu diingat bahwa selain melafal
Amituofo juga mesti memberi manfaat bagi semua makhluk, bukan demi kepentingan
sendiri. Hati kita haruslah lapang, tiap butir niat pikiran yang timbul adalah
demi semua makhluk, demi seluruh semesta beserta isinya.
Hati
yang sedemikian luasnya, apakah mungkin mewujudkannya? Tentu saja, asalkan anda
menggunakan ketulusan hati, maka anda bisa mewujudkannya. Sebaliknya bila di
dalamnya bercampur dengan sedikit saja niat mementingkan diri sendiri, tercemar
oleh sedikit saja kekotoran batin dan tabiat, maka mustahil bisa mewujudkannya.
Dalam
kehidupan keseharian, baik dalam pekerjaan maupun berinteraksi dengan orang
lain, apa yang kita latih? Melatih melepaskan kemelekatan, melepaskan hati yang
membeda-bedakan, inilah yang harus kita latih, inilah yang disebut sebagai
ketrampilan melatih diri.
Lantas
bagaimana kalau kita tidak sanggup melepaskan kemelekatan? Segera pusatkan
perhatian dengan melafal Amituofo. Praktisi jaman dulu berkata “Tidak takut
pada bentuk-bentuk pikiran yang bermunculan, hanya ditakutkan terlambat
menyadarinya”, tak peduli niat pikiran itu adalah baik atau buruk, juga jangan
dihiraukan, mengapa demikian?
Niat
pikiran baik juga merupakan bentuk-bentuk pikiran, segera pusatkan perhatian
pada lafalan Amituofo, lafalan Amituofo barulah disebut sebagai pikiran benar. Setiap
kali melafal Amituofo, setiap kali memberi manfaat bagi semua makhluk, saya
melimpahkan jasa kebajikan dari melafal Amituofo kepada semua makhluk, semoga
mereka sehat lahir maupun batin, keluarga bahagia, pekerjaan lancar, masyarakat
sejahtera, dunia diliputi perdamaian. Ini merupakan doa yang bagus!
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 7 Mei 2010
菩薩有大悲心、有方便,方便才叫究竟。方便是最適當的方法,最簡單的方法,最穩當的方法,最快速的方法,方便為究竟是什麼?念佛是方便,發菩提心、一向專念。可是也要記住,念念要普利眾生,不要為自己,範圍要大,念念為十法界、遍法界虛空界一切苦難眾生。心量這麼大,能做得到嗎?做得到,只要你用真誠心,你就做到了。如果這裡頭摻雜一點自私自利,摻雜一點煩惱習氣,那你就做不到,把你的功力全都破壞了,一點都不能摻雜。每天在生活、在工作、在待人接物,練什麼?練放下執著、放下分別,練這個,這叫真功夫。放不下怎麼辦?放不下,馬上轉歸阿彌陀佛。古大德所說的「不怕念起,只怕覺遲」,無論是善念是惡念,都不必去理會,為什麼?善念、惡念都不是真的,都是妄念,立刻轉變成阿彌陀佛這叫正念。念念普利群生就是念念阿彌陀佛,我把念阿彌陀佛這個功德迴向給一切苦難眾生,祝福他們身心健康、家庭幸福、事業順利,社會安和、天下太平。這個願好!
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第三十二集) 2010/5/7