Kalian membangun
vihara semegah istana, lalu melapisi rupang Buddha dan Bodhisattva dengan emas,
anda tidak tahu, sepanjang hayatNya, Buddha Sakyamuni makan sehari se-kali saja
yakni pada tengah hari, malamnya istirahat di bawah sebatang pohon, esoknya pindah
lagi, tidak punya tempat tinggal yang tetap, bagaimana kehidupan yang Beliau
lewati, kita harus jelas akan kesederhanaan-Nya.
Di dalam Bab 2
Sutra Usia Tanpa Batas, tercantum tujuan Buddha Sakyamuni datang ke dunia ini
adalah “Membimbing para makhluk, membabarkan kebenaran alam semesta dan
kehidupan manusia kepada semua makhluk. Buddha
mengajarkan kita memutuskan lobha, dosa dan moha, melatih sila, samadhi dan
prajna, menjauhi segala khayalan, diskriminasi, kemelekatan, tekun berusaha,
mengumpulkan jasa kebajikan, menunjukkan cara untuk menimbun berkah”.
Apabila kita dapat
memahami ajaranNya, mengamalkan sesuai dengan ajaranNya, ini barulah disebut
sebagai memberi persembahan. Maka itu di dalam sutra, Buddha Sakyamuni berulang
kali menyebutkan bahwa andaikata dapat mempersembahkan tujuh jenis permata yang
memenuhi maha ribu dunia, namun jasa kebajikan ini masih tak sebanding dengan menyampaikan
empat baris kalimat gatha kepada orang lain. (Jasa kebajikan dari berdana tak
sebanding dengan mencapai pencerahan diri sendiri)
Menyampaikan empat
baris kalimat gatha yang tercantum di dalam sutra, artinya diri sendiri sudah
sanggup mengamalkan ajaran sutra, memberi teladan dengan pengamalan nyata,
untuk diperlihatkan kepada orang lain, jasa kebajikan ini mengungguli
persembahan dana tujuh jenis permata yang memenuhi maha ribu dunia.
Sang Buddha telah
berulang kali menyampaikannya di dalam sutra, namun kita masih saja
melupakannya, masih saja hobi melapisi rupang dengan emas, mendirikan vihara bak
istana kaisar, mengira begini barulah dinamakan berkah, mengira begini adalah
jasa kebajikan diri sendiri, ini sudah keliru.
Zaman dulu, Kaisar
Liang Wudi membangun 480 unit vihara, memberi persembahan kepada ratusan ribu
anggota Sangha, ketika bersua dengan Bodhidharma, dia memamerkan jasa
kebajikannya.
Kaisar bertanya
pada Bodhidharma : “Lihatlah kebajikan yang telah beta lakukan, jasa
kebajikannya besar tidak?” Bodhidharma menjawab dengan sejujurnya : “Tidak ada
jasa kebajikannya”.
Mendengar jawaban
Bodhidharma, Kaisar jadi kebakaran jenggot, lalu mempersilahkan-nya angkat kaki
dari istana, sejak itu mereka tidak pernah bersua lagi.
Bodhidharma hanya
menjawab sejujurnya saja, namun sayangnya Kaisar tidak paham artinya. Sesungguhnya
kebajikan yang dilakukan Kaisar hanyalah bisa menghasilkan pahala Alam Dewa dan
Manusia, tidak ada kaitannya dengan jasa kebajikan.
Jasa kebajikan
adalah melatih diri, meningkatkan kualitas batin, membantumu mengakhiri
samsara, keluar dari Triloka, sedangkan berkah yang ditimbun kelak hanya bisa
membuahkan kenikmatan hidup di Alam Manusia. Maka itu, Buddha Sakyamuni
menampilkan pada kita bagaimana cara menimbun jasa kebajikan.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 11 Agustus 2010
你們建富麗堂皇的宮殿、這些寺廟,把佛菩薩像塑成金身供養在那裡面,你都不知道,釋迦牟尼佛在世一生是樹下一宿,日中一食,上頭沒有房屋,他過的是什麼生活,我們要清楚、要明瞭,他的生活非常簡單,有個小茅蓬他就足夠了。佛的心是為一切眾生「調眾生,宣妙理」來的,是幹這個的!我們真正把他老人家所講的聽明白了、聽懂了,依教奉行,這叫真供養。所以經典裡面不曉得講了多少遍,大千世界七寶供養都比不上四句偈為人演說。佛經裡面的四句偈,演,我做到了,表演給別人看,我講給別人聽,那個功德超過大千世界七寶的供養。
這個話不曉得講多少遍,我們都把它忘得一乾二淨,還塑造金身、造這個大寺廟,以為有福,以為自己有功德,錯了。當年梁武帝為佛法建了四百八十座的寺廟,供養十幾萬出家人,見到達摩祖師,他在炫耀他的功德。跟達摩祖師說,你看我做的這些事情,功德大不大?達摩祖師說了一句老實話,跟他講,並無功德。這一下把他氣壞了,所謂話不投機半句多,就送客,以後再不見面了。達摩祖師講的是真話,不是假話,他沒聽懂。他那個修法是人天福報,與功德不相干。功德是能幫助你了生死、出三界,那個修福只是來生後世人間福報而已,這不能不懂。所以佛為我們示現、為我們表演怎樣貯積功德。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一0八集) 2010/8/11
Triratna (Buddha, Dharma, Sangha) adalah lahan berkah, kita
menggunakan harta benda untuk memberi persembahan kepada Buddha, Dharma dan
Sangha.
Tetapi mesti diketahui bahwa lahan berkah tersebut harus yang asli,
barulah menghasilkan berkah. Sekarang banyak produk imitasi, jadi harus teliti
dalam memilih, jangan pilih yang menyamar, yang memakai Ajaran Buddha sebagai
topeng, jadi harus tahu mengenalinya dengan seksama.
Kalau memberi persembahan kepada yang palsu, lantas bagaimana? Yang
palsu ini merusak reputasi Ajaran Buddha, lalu anda memberi persembahan
padanya, ini justru menciptakan karma buruk, balasannya tentu saja mengerikan.
Masa keberlangsungan Dharma Buddha Sakyamuni adalah 12 ribu tahun
(dihitung dari Buddha Sakyamuni memasuki Parinirvana), terdiri dari Periode Dharma
Sejati selama 1000 tahun, Periode Dharma Mirip 1000 tahun dan Periode Akhir
Dharma 10 ribu tahun.
Jadi Tri Ratna yang tulen 100 persen terdapat pada Periode Dharma
Sejati, sedangkan pada Periode Dharma Mirip, masih ada kemiripan dengan yang asli,
sekarang sudah memasuki Periode Akhir Dharma, sudah berlangsung 1000 tahun,
masih tersisa 9000 tahun lagi.
Menurut perhitungan orang Tiongkok, bila dihitung sejak Buddha
Sakyamuni memasuki Parinirvana hingga tahun ini adalah sudah 3037 tahun
lamanya, yang berarti Periode Akhir Dharma telah berlangsung 1037 tahun. Pada
Periode Akhir Dharma, Ajaran Buddha perlahan-lahan mulai melemah.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 11 Agustus 2010
Dasar perhitungan tiga ribu tahun :
三寶是福田,我們用財物供佛、供法、供僧,可是你得要曉得,那真的福才行。現在佛法僧都有假的、都有冒充的,你必須要認識清楚。你要是供養假的,假的怎麼?假的他破壞佛法,至少他把佛法的形象破壞了;破壞佛教形象,你還去供養他,你造罪業,那不是修福,那是在修惡報,這個很可怕。真正的三寶,佛陀在世純真無妄,佛的正法、佛的像法還都像個樣子,現在是佛的末法。末法多久?末法已經有一千年了,一萬年的末法在後頭還有九千年,照中國古大德的說法,今年是釋迦牟尼佛滅度之後三千零三十七年,也就是末法已經是一千零三十七年,末法時期法就漸漸衰了。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一0八集) 2010/8/11
Di
dalam “Empat Ajaran Liao-Fan” terdapat sepenggal kisah, seorang gadis kecil yang
lahir di dusun petani, keluarganya sangat miskin. Suatu hari gadis kecil ini berkunjung
ke sebuah vihara, dia hanya memiliki uang sebanyak dua koin, zaman dulu alat
tukar masih menggunakan koin.
Meskipun
cuma memiliki uang sebanyak dua koin, namun dengan hati yang penuh ketulusan
dan perasaan hormat, dia mempersembahkan dua koin tersebut kepada Tri Ratna.
Ketua
Vihara melihat ketulusan gadis kecil ini, lalu melakukan pelimpahan jasa
buatnya. Kemudian gadis kecil ini pamit dan pulang.
Kemudian
gadis kecil ini beranjak dewasa, dia terpilih menjadi selir Kaisar. Dia jadi
teringat tempo dulu pernah mempersembahkan dana dua koin kepada vihara, kali
ini sebagai ungkapan balas budi, kini statusnya adalah selir Kaisar, dia
membawa ribuan tael emas ke vihara untuk dipersembahkan kepada Tri Ratna.
Usai
itu Ketua Vihara menyuruh salah seorang muridnya untuk melakukan pelimpahan
jasa. Selir Kaisar ini hatinya merasa tidak senang, belasan tahun silam, saya
cuma berdana dua koin, namun Ketua Vihara yang langsung melakukan pelimpahan
jasa untukku; sekarang saya berdana emas, perak dan permata berharga lainnya,
kenapa malah menyuruh murid yang melakukan pelimpahan jasa? Dia langsung
bertanya pada Ketua Vihara.
Ketua
Vihara memberitahukan padanya, tempo hari anda memang cuma berdana dua koin,
tetapi hatimu penuh ketulusan, barulah hari ini anda dapat menikmati kedudukan
seperti ini, anda berhasil terpilih jadi selir Kaisar. Tetapi hari ini anda
mempersembahkan dana dalam jumlah besar, namun pahalanya tak sebanding dengan
waktu silam, pahalamu kali ini justru sangat kecil, kini hatimu pongah, tidak
rendah hati lagi seperti tempo hari.
Gadis
ini masih terhitung lumayan, menerima nasehat dari Bhiksu Ketua Vihara, kemudian
menyesali kesalahannya.
Maka
itu pahala dari berdana bukanlah tergantung dari besar kecilnya jumlah uang,
namun dinilai dari ketulusan hati dan perasaan hormat. Gadis kecil ini waktu
berdana dua koin, hatimu penuh ketulusan dan rasa hormat, dalam hatinya juga
tidak memohon apa-apa, namun pahala yang diperolehnya ternyata sangat besar.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 11 Agustus 2010
Komik
Empat Ajaran Liao-Fan :
Kartun Empat Ajaran Liao-Fan :
我們在《了凡四訓》裡面看到一個小故事,一個年輕的小女孩,出生在農村,家庭非常清苦,有一天走到這個寺廟,身上只有兩文錢,從前銅錢兩文錢,她是真誠心、恭敬心把這兩文錢供養三寶。寺廟裡面的住持和尚看她很虔誠,給她迴向祈福。這個小女孩走了。以後被選到後宮做了皇帝的妃子,叫皇妃。這過了很多年,想起早年的時候到這個寺廟供養兩文錢,這一次報佛恩,她有這麼大的福報做了皇妃,帶千兩黃金到寺廟去供養三寶。供養完畢,老和尚還在,老和尚吩咐一個徒弟給她做迴向。這個皇妃心裡就很不高興,十幾年前我在這裡供養兩個銅錢,老和尚親自來給我迴向;現在我帶這麼多的金銀財寶來供養,你怎麼只派一個徒弟來敷衍敷衍我?所以就質問老和尚。老和尚告訴她,過去小時候妳那兩文錢,真誠的心,所以妳才能有今天這個地位,妳做了皇妃。可是妳今天帶來這麼多供養,那個福報比不上上一次,妳這個福報很小,你看看傲慢的心,沒有一點謙虛、謙德。她還不錯,還能接受,這才真正懺悔謝罪。所以布施東西那個得福報多少,不在供施物品多少,在你的真誠恭敬。那個時候是真誠恭敬,心裡一無所求,得那麼大的福報。所以供養三寶我們要知道。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一0八集) 2010/8/11