Selasa, 09 April 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2010 (Bgn 3)


Sepanjang hayatNya, Buddha Sakyamuni memberikan teladan kepada kita, maka itu kita mesti meneladaniNya. Sepanjang hidupNya, Buddha Sakyamuni berkarir di bidang mana? Yakni pendidikan.

Sejak mencapai penerangan sempurna pada usia 30 tahun hingga memasuki Parinirvana pada usia 79 tahun, selama 49 tahun tanpa henti, tiada sehari pun Beliau absen memberikan pengajaran, merupakan seorang Guru yang disiplin dan bertanggung jawab.  

Maka itu, status Buddha Sakyamuni adalah seorang Guru, namun malangnya hari ini, Ajaran Buddha malah dicampurbaurkan dengan kepercayaan takhayul. Bayangkan betapa berdosanya kita ini sebagai siswa Buddha, Guru kita sepanjang hayatNya membabarkan Dharma, tetapi kenapa hari ini malah berubah jadi kepercayaan takhayul?

Buddha Dharma tersebar sampai ke Tiongkok, kita melihatnya dari catatan sejarah, sampai awal periode Dinasti Qing, ketika bertahtanya Kaisar Kangxi, Kaisar Yongzheng, Kaisar Qinglong, sampai pada Kaisar Jiaqing, Ajaran Buddha masih merupakan pendidikan.

Ajaran Buddha berubah menjadi kepercayaan tak lebih dari 3 abad belakangan. Zaman dulu vihara-vihara merupakan tempat belajar mengajar, sepanjang sejarah berapa banyak insan berbakat yang tersohor, di mana mereka pernah menuntut ilmu? Mereka belajar di vihara.

Vihara merupakan tempat belajar mengajar, mirip sekolah, pelajar yang datang menuntut ilmu boleh tinggal di vihara. Para anggota Sangha semuanya merupakan guru yang baik, memiliki kemampuan untuk mengajarimu.

Zaman dulu, pelajar yang hendak mengikuti ujian negara, akan belajar di vihara. Perpustakaan vihara bukan hanya berisi sutra Buddha saja, namun juga buku-buku pengetahuan umum.

Setiap saat para pelajar yang sedang mempersiapkan diri mengikuti ujian negara, sambil belajar juga dapat mengajukan pertanyaan kepada para anggota Sangha, mereka merupakan guru-guru yang dapat diandalkan.

Pelajar yang berasal dari keluarga yang berkecukupan akan mempersembahkan dana kepada vihara, sedangkan bagi pelajar yang hidup kekurangan, vihara akan mendukung mereka.

Contohnya Fan Zhongyan (989-1052), sebelum menjabat sebagai Menteri Dinasti Song Utara, beliau menuntut ilmu di vihara, berasal dari keluarga yang tidak mampu, makanya di dalam vihara, dia memasak bubur setiap harinya.

Akhirnya dia berhasil lulus ujian negara dan mendapat gelar sarjana, dia sangat berterimakasih pada vihara yang telah membantunya mewujudkan cita-citanya, kalau bukan di vihara, ke mana lagi dia harus belajar?  

Maka itu pada zaman dahulu, betapa besarnya sumbangsih vihara kepada masyarakat, membantu negara menghasilkan tidak sedikit insan berbakat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2010

釋迦牟尼佛一生給我們做出的榜樣,所以我們要學他,要學得跟他一樣。他一生從事什麼事業?教學,從三十歲開悟那天起就開始教學,到七十九歲圓寂,四十九年沒中斷,沒有一天缺課,非常認真負責的老師。他的身分是職業老師,給諸位說,他跟宗教風馬牛不相干。今天提到佛教,大家都認為這是宗教,我們不肖,把釋迦牟尼佛貶到宗教裡面去了。所以我說我們四眾弟子都有罪過,老師一生教學,怎麼會跑到宗教裡面去,哪有這種道理?佛法傳到中國來,我們從歷史上去看,到清朝初年,康熙、雍正、乾隆到嘉慶都還是教學。佛教變成宗教的歷史不超過三百年,這是近代的事情。從前寺院、庵堂是學校,歷史上多少成名的人,讀書在哪裡讀書?在寺院裡面讀書,寺院是學校,讀書的人可以住在寺院,寺院很慈悲,能接待他。寺院裡面的出家人個個都是好老師,有能力教導你。以前考舉人、考進士,到哪裡念書?都到寺院,寺院有經書,不僅僅是佛經,藏經樓是圖書館,裡面什麼都有。不缺老師,學生有任何問題,找出家人,出家人都能教你。所以有錢的人在寺院裡面住,交一點伙食費,沒有錢的人,寺院也照顧你。你們看看范仲淹,他一生念書在廟裡頭,家裡很窮,所以在廟裡面伙食自理,他每天煮一鍋粥,把粥煮得比較濃一點,劃分四塊,過這種窮日子。書念得好,你看以後考試得到功名成就了,出將入相,他感念寺院成就了他,要不然他到哪裡念書?所以,古代寺院對社會的貢獻非常大,替國家造就多少人才。這些歷史我們不能不熟悉。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第八十七集)  2010/7/22




 

Vihara-vihara di Tiongkok pada zaman dahulu tidak menyelenggarakan upacara-upacara ritual, aula vihara digunakan sebagai kelas belajar, para Bhiksu penceramah jumlahnya sangat banyak, sehingga terbagi banyak kelas, satu kelas untuk satu topik studi. Menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan selama jangka panjang.

Ada Kelas Avatamsaka yang khusus mempelajari “Avatamsaka Sutra”, ada Kelas Saddharma Pundarika yang khusus mempelajari “Saddharma Pundarika Sutra”, ada pula Kelas SUTB yang khusus mempelajari “Sutra Usia Tanpa Batas”. Jadi sutra mana yang anda suka, maka anda boleh mengikuti kelas yang sesuai dengan jurusan yang dipilih, tidak boleh sekaligus mengikuti 2 kelas.

Pelajar yang datang mendaftar akan diberikan tempat duduk dan penginapan, anda boleh belajar dengan tenang. Setelah usai mempelajari satu judul sutra, maka anda boleh meninggalkan kelas tersebut. Apabila anda ingin mempelajari satu judul sutra lainnya, maka anda harus mendaftar kembali, menunggu dimulainya kelas baru, anda belajar dari awal. Tetapi satu judul sutra saja dipelajari hingga berbulan-bulan lamanya, bahkan bisa mencapai satu atau dua tahun lamanya.  

Jadi vihara zaman dulu berfungsi sebagai sarana pendidikan, mengapa sekarang bisa berubah jadi begini! Tempo dulu, saya sempat keheranan, makanya bertanya pada Bhiksu senior, Master Dao An, waktu itu saya berada di Taiwan dan Master Dao An sudah berusia lanjut.

Saya meminta bimbingannya, saya bertanya, sejak kapan upacara-upacara ritual ini bermula? Siapa yang mempeloporinya? Beliau berpikir sejenak, lalu menjawab, kemungkinan besar adalah Kaisar Tang Ming-huang (Kaisar Tang Xuan-zong, memerintah dari tahun 712-756) yang memulainya.

Oleh karena ketika Kaisar Tang Ming-huang bertahta, terjadi “Pemberontakan Anshi” yang dipimpin oleh An Lu-shan, gara-gara Yang Gui-fei (selir kesayangan Kaisar Tang Ming-huang, dituduh sebagai biang pemborosan).

Pemberontakan Anshi hampir saja meruntuhkan Dinasti Tang, untunglah Guo Zi-yi dan rekan-rekannya berhasil memadamkan pemberontakan. Usai itu, Kaisar Tang Ming-huang mendirikan sebuah vihara di tiap titik medan pertempuran, untuk mengenang jasa para prajurit yang gugur di medan perang, mengundang para Bhiksu membaca sutra dan melimpahkan jasa kepada mereka.  

Negara melakukan hal begini, alhasil rakyat pun ikut menirunya, lansia yang meninggal dunia, keluarganya juga mengundang anggota Sangha untuk membaca sutra. Namun kala itu hanya berlaku di kalangan kaum bangsawan, bukan rakyat biasa. Jadi para Bhiksu hanya se-sekali saja melakukan ritual begini.

Mungkin inilah permulaan diselenggarakannya upacara-upacara ritual, demikianlah penuturan Master Dao An kepadaku, oleh karena zaman dulu tidak pernah terdengar kegiatan begini.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2010

從前寺院是學校,沒有經懺佛事,寺院裡面的執事名稱現在還延用,但是已經變質了。寺院的住持、方丈,他是什麼職位?校長,首座和尚是教務長,維那是訓導長,監院是總務長。你看看跟現在的學校分工是不是相同?首座和尚,一個寺廟裡好幾個人,不是一個,分座講經。殿堂是教室,講經的法師很多,不是一個,跟學校一樣,分班,但是都是一門深入,長時薰修。這個講堂講《華嚴經》,那個講堂講《法華經》,另外一個講堂講《無量壽經》,你想學什麼你進哪個講堂,你只能學一門,不能學兩門。所以從前叫到寺院討經單,到那邊去報名,講堂給你一個座位,宿舍給你一個床舖,你可以安心在那邊學習。期限是一部經,一部經學完你可以離開了。如果再想學一部,那就再報名,再學一部,可是一部經通常都要講幾個月,長的要講一、二年。真的,它是學校,怎麼會變成現在這種樣子!我當年學佛也很奇怪,我就問老和尚,那個時候我跟台灣道安老和尚,他很照顧我,年歲也很大。我向他請教,我說這種經懺佛事是怎麼起來的?誰搞出來的?他想了一想,他說,很可能唐明皇搞出來的。他也有他的說法,因為唐明皇那個時代遇到安史之亂,安祿山造反,楊貴妃引發起來的。這個動亂幾乎把唐朝亡掉,幸虧郭子儀這批人把這個動亂平息,平息之後,唐明皇在每一個戰場建一個寺院,叫開元寺,就是開元年間動亂的。每個地方建個開元寺,建這個寺追悼死難的軍民,這是開端,就像忠烈祠一樣是紀念的性質,請這些出家人誦經給他們超度,迴向給他們。國家這樣做法,所以民間老人過世也請法師來念念經。當然那是偶然的,能請到法師到家裡去念經,一定都是達官貴人,不是平民,而出家人做這個事情是附帶的,偶爾附帶做的。可能,道安法師告訴我,可能這就是起源,因為以前沒聽說過。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第八十七集)  2010/7/22