Janganlah berperhitungan, lepaskan segala kemelekatan, barulah kita
dapat terlahir ke Alam Sukhavati; selama masih ada satu hal saja yang membuat
kita jadi khawatir, maka hal ini akan merintangi upaya kita terlahir ke Alam
Sukhavati.
Maka itu hidup di dunia ini, tak peduli bagaimana pun perlakuan orang
lain terhadap diri kita, terima saja apa adanya, jangan ada prasangka sama
sekali, apapun juga bagus, apapun juga setuju saja. Hidup di dunia ini hanyalah
sekejab, Alam Sukhavati barulah tempat kita mencapai KeBuddhaan.
Kalau terhadap setiap hal juga harus dipermasalahkan, dengan setiap
orang mesti berperhitungan, walaupun dalam sehari anda mampu melafal Amituofo
sebanyak seratus ribu lafalan, juga tidak bisa diandalkan, saatnya tiba, anda
gagal terlahir ke Alam Sukhavati.
Sebersit niat pikiran terakhir adalah melakukan perhitungan dengan
orang lain, mana boleh begini? Belajar Ajaran Buddha mencapai kemajuan batin,
bagaimanakah yang dimaksud dengan kemajuan batin? Yakni terhadap segala sesuatu
takkan berperhitungan lagi, segala sesuatu dapat diterima dengan apa adanya,
apapun juga ditanggapi sebagai hal baik, inilah yang dimaksud dengan kemajuan
batin, ini merupakan salah satu contoh dari kemajuan batin.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 26 Juli 2010
什麼都不要計較,萬緣放下,咱們極樂世界才去得了;只要有一樁,絲毫牽掛就不行。所以今天我們在這個世間上,無論什麼人跟我們怎麼樣,叫我們的時候統統要接受,不要有一點意見,什麼都好,什麼都點頭。這是什麼?這是我們走西方成佛大道。點點事情還要跟人計較的話,一天十萬聲佛號也靠不住,到時候你去不了。最後一念還得跟人計較,那怎麼行?學佛我們說有進步,什麼叫進步?一切都不計較,什麼都看得慣,什麼都好這是進步,這是一個例子。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第八十九集) 2010/7/26
Setelah Buddha Sakyamuni memasuki
Parinirvana, 600 tahun kemudian di India muncullah Nagarjuna. Sebelumnya Buddha
Sakyamuni juga pernah menyampaikan bahwa kelak akan muncul seorang Bodhisattva
Bhumi tingkatan pertama (paling dasar) yang bernama Nagarjuna.
Nagarjuna begitu cerdas, dalam kurun waktu
tiga bulan sudah mampu menguasai keseluruhan Buddha Dharma, Dharma yang
dibabarkan Buddha Sakyamuni 49 tahun lamanya, hanya dalam tempo waktu tiga
bulan sudah usai dipelajarinya.
Maka itu keangkuhannya mulai muncul, merasa
di seluruh Negeri India, atau di seluruh dunia, tidak ada orang lain yang mampu
mengunggulinya. Oleh karena itu, Bodhisattva Mahanaga yang merupakan
Bodhisattva Calon Buddha, membawanya ke dalam Istana Naga.
Di dalam Istana Naga, dia melihat adanya “Avatamsaka
Sutra”, pada periode awal Buddha Sakyamuni setelah mencapai penerangan
sempurna, dalam kurun waktu dua minggu, Sang Buddha membabarkan Avatamsaka
Sutra di dalam samadhi-Nya.
Berapa banyak jumlah gatha dan bab-nya? Jumlah
gatha-nya adalah ibarat debu yang tersebar di sepuluh buah tiga ribu maha ribu
dunia, jumlah bab-nya adalah ibarat debu yang tersebar di 14 dunia.
Begitu melihat jumlahnya, Nagarjuna jadi
bengong, keangkuhannya langsung luruh. Barulah dia menyadari ternyata Dharma
yang telah dipelajarinya selama ini terlampau sedikit. Mengapa demikian?
Di dalam samadhi, tidak ada lagi batasan
ruang dan waktu, maka itu sebersit niat pikiran dapat diperlebar menjadi kalpa
tak terhingga, kalpa tak terhingga dapat disusutkan menjadi sebersit niat
pikiran.
Bodhisattva Nagarjuna berjalan mengelilingi
Istana Naga, lalu melihat adanya “Avatamsaka Sutra” versi ukuran sedang, tetap
saja tidak bisa dipindahkan ke dunia manusia, oleh karena ukurannya terlampau
besar, lalu ada “Avatamsaka Sutra” versi ukuran kecil.
“Avatamsaka Sutra” versi ukuran sedang,
ibaratnya adalah intisari-nya, sedangkan versi ukuran kecil, ibarat daftar isi
atau ikhtisar-nya. Nagarjuna melihat yang versi ukuran kecil ini sanggup dibawa
ke dunia manusia, berisi seratus ribu gatha dan 40 bab, inilah versi Avatamsaka
Sutra yang berhasil dipindahkan ke dunia manusia.
Bagaimana cara memindahkannya ke dunia
manusia? Nagarjuna memang hebat, begitu membaca isi sutra dari awal sampai
akhir, dia mampu mengingat secara keseluruhannya, Avatamsaka Sutra yang beredar
hari ini adalah hasil penyampaian dari Nagarjuna.
Tentu saja Nagarjuna takkan menambah satu
aksara pun, dia mampu menghafalnya di luar kepala, jadi Avatamsaka Sutra adalah
warisan dari beliau.
Ajaran Buddha Mazhab Selatan tidak sudi
mengakui Avatamsaka Sutra, mengatakan bahwa sutra ini diciptakan sendiri oleh
Bodhisattva Nagarjuna, meminjam nama Buddha Sakyamuni untuk
menyebarluaskan-nya.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 26 Juli 2010
Tingkatan Bodhisattva :
佛滅度後六百年,印度出現龍樹,佛在經上有預言,有偈子有預言,這時候出現龍樹這個人,初地菩薩。確實是聰明,三個月當中一切法就通達,釋迦牟尼佛四十九年所說的法,他三個月就學完了。於是傲慢心就起來,覺得在全印度,現在講全世界,沒有人能夠超過自己的。於是大龍菩薩,大龍是等覺菩薩,就把他接到龍宮裡面去。到龍宮裡面看到《大方廣佛華嚴經》,釋迦牟尼佛初成道的時候,二七日中在定中講的。分量多少?「十個三千大千世界微塵偈,一四天下微塵品」。他一看就傻了,那個傲慢習氣馬上就沒有了,他學的東西太少了。為什麼?定中裡面,時間跟空間都沒有了,所以一念可以展為無量劫,無量劫可以濃縮成一念。龍樹菩薩參觀,再看看中本《華嚴》,還不是人間能接受的,分量太大,再看下本,中本好比是精華篇,下本那就目錄提要。他看到這個,這個行,十萬偈四十品,他就把這一部傳到人間來。人家很厲害,這一遍看下去之後,全部能記住,所以是由他轉述的。當然他沒有在原來經文上加一個字,他能夠背誦,《華嚴經》是他傳的。所以南傳佛教不承認,說這是龍樹菩薩自己造的,冒充釋迦牟尼佛的名義在流通。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第八十九集) 2010/7/26
Sutra Buddha menyebutkan bahwa Bodhisattva sebelum mencapai
KeBuddhaan, mesti menggunakan waktu seratus kalpa untuk melatih rupa yang
bagus.
Ini bukanlah melekat pada rupa, rupa yang bagus juga merupakan
pahala. Pahala dan kebijaksanaan haruslah sempurna barulah dapat mencapai
KeBuddhaan, apabila kebijaksanaan sempurna, tetapi pahala tidak sempurna, maka hal
ini juga tidak boleh, karena akan menjadi rintangan dalam upaya anda menyelamatkan
para makhluk.
Kalau pahala anda sempurna, setiap orang yang melihat dirimu pasti
akan timbul perasaan sukacita, bersedia mendekati dan belajar padamu, sehingga
anda jadi mudah menyelamatkan-nya. Sebaliknya kalau melihat dirimu langsung
muncul perasaan tidak suka, maka dia akan menjauhimu, anda tidak dapat
menyelamatkan dirinya.
Maka itu rupa yang bagus merupakan salah satu upaya kausalya untuk
menuntun para makhluk, jadi untuk urusan penampilan, tidak boleh tidak menimbun
berkah, oleh karena setelah berkah dan kebijaksanaan sempurna barulah dapat
mencapai KeBuddhaan.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 26 Juli 2010
我們在佛經上讀到的,菩薩在成佛之前,一定要用一百劫的時間去修相好。這不是著相,相好是屬於福報,成佛是智慧,智慧圓滿,福報沒有圓滿不行,你度眾生的時候有障礙。如果福報很圓滿,人看人人喜歡你,願意跟你接觸,你就容易度他。如果一看你討厭你,離你遠遠的,你就度不了他。所以相好是接引眾生的一種方便,你看看這種示現,沒有別的,示現教我們不能不修福,福慧圓滿才叫佛。有慧沒福不行,有福沒慧也不行,一定要福慧圓滿,表這個意思。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第八十九集) 2010/7/26