Jumat, 14 September 2018

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Mei 2010 (Bgn 3)


Selama bertahun-tahun kami melihat ada praktisi yang serius melatih diri, tapi tak kunjung tampak hasilnya. Mengapa demikian? Kita amati dengan seksama, alasan utamanya adalah kita kehilangan pendidikan etika moral, makanya ketika cobaan datang, kita tidak siap menghadapinya.

Kini godaan di luar kian menjadi-jadi, sementara di dalam, kekotoran batin juga kian menggila, akibatnya ketika godaan datang, lima nafsu keinginan (harta, rupa, ketenaran, makanan, tidur) dan enam objek (rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), kita tidak sanggup menahan diri, makanya anda tidak mampu menenangkan diri, pikiranmu diputar oleh kondisi, inilah yang celaka.

Niat pikiran yang muncul masih saja menciptakan karma tumimbal lahir, tidak ada kaitannya dengan keyakinan, tekad dan pengamalan, sudah lupa dan tidak ingat lagi; ketika sedang melaksanakan kebaktian pagi dan sore, masih ingat keyakinan, tekad dan pengamalan, tetapi begitu usai kebaktian, lupa lagi, menjadikan lobha (ketamakan), dosa (kebencian) dan moha (kebodohan) sebagai majikan. Kalau sudah begini, mana mungkin bisa berhasil?

Maka itu Guru Sesepuh memberi sebutir pil penenang buat kita, yang berlalu biarlah berlalu, dosa yang telah diperbuat di masa silam jangan lagi dipikirkan, yang penting mulai hari ini jangan mengulanginya lagi, saya mesti meneladani Buddha Sakyamuni dan Buddha Amitabha, giat mengamalkannya, orang lain mau mengamalkannya atau tidak, bukan urusanku.

Menghormati orang lain serupa dengan menghormati Buddha, Bodhisattva Samantabhadra telah mewujudkannya. Di dalam “Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra”, butir pertamanya adalah memandang semua makhluk sebagai Buddha, “Bernamaskara menghormati para Buddha”.

Kita menghormati semua makhluk, serupa dengan menghormati Buddha Sakyamuni dan Buddha Amitabha. Baik terhadap manusia maupun serangga kecil, terhadap pepohonan dan rerumputan juga demikian, seluruh semesta alam beserta isinya juga sama, kalau bisa begini maka anda adalah insan beberkah yang telah tercerahkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Mei 2010

這些年來,我們看到有真正發心的,有真正用功、很精進的,但還是沒有看到修學的效果。什麼原因?我們細心觀察,根本的原因就是我們缺失了基礎的教育,紮根教育,缺這個東西,所以敵不過境界。現在境界的誘惑,裡面有煩惱,外面有一些不善的東西在誘惑我們,五欲六塵敵不住,所以你的心靜不下來、定不下來,心隨境轉,這就糟了。起心動念還是搞六道輪迴,與信願行不相干,沒想到;早晚課的時候想到信願行,課誦完之後就忘掉,還是貪瞋痴慢疑,這怎麼能成就?

祖師大德在此地給我們一個定心丸,過去造的過失不怕,昨天造的也不怕,昨天也過去了;從今而後我再不造了,我一定要依照釋迦牟尼佛、阿彌陀佛的教誨,我認真修學,別人學不學與我不相干。對待別人像對待佛一樣恭敬,那你就對了,普賢行你就做到了。普賢行第一條就是把一切眾生都看作真佛,「禮敬諸佛」。我們對一切眾生恭敬,就像恭敬釋迦牟尼佛一樣,就像恭敬阿彌陀佛一樣,是真的不是假的。對人如是,對小動物也如是、對花草樹木也如是、對山河大地亦如是,你有福了,你真的覺悟了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三十六集)  2010/5/11




 

Dapat menerima kerugian, sanggup menerima segala hinaan, ikhlas difitnah dan diperlakukan secara tidak adil, tidaklah masalah, semua ini dapat mengeliminasi rintangan karma, menyempurnakan kesabaran (Ksanti Paramita) diri sendiri, merupakan hal yang bagus!

Tentunya hal ini membutuhkan sedikit kebijaksanaan, jangan sampai ada kebencian di hati, sebaliknya malah berterimakasih. Mengapa demikian? Dia datang memberiku ujian, untuk melihat sampai dimana ketrampilanku menahan kesabaran, bila di hatiku masih ada kebencian, berarti ketrampilanku masih belum mencukupi, saya masih harus lebih tekun lagi melatih diri.

Setelah ketrampilanku jadi mahir, bukan saja dapat menahan kesabaran, bahkan niat atau upaya untuk menahan kesabaran itu juga tidak ditaruh di hati lagi, yang ada hanyalah perasaan berterimakasih, kemajuan batinmu telah meningkat.

Ketrampilan ini ditempa dalam kehidupan keseharian, memperbaiki kekurangan diri sendiri, kelak terlahir ke Alam Sukhavati, meningkatkan tingkatan Bunga Lotus yang dicapai.

Kalau anda tidak sudi menempuh ujian, anda tidak sudi ditempa, maka ketrampilan melatih diri takkan maju-maju, kelak terlahir ke Alam Sukhavati, Bunga Lotus yang bisa dicapai cuma bagian bawah saja; terkecuali kalau anda bersedia ditempa, maka ketrampilan melatih diri kian maju pesat, tingkatan Bunga Lotus yang dicapai juga kian tinggi, menurutmu hal ini bagus bukan, jadi kenapa tidak berterimakasih!

Kalau sebaliknya, malah membenci orang yang telah menyakitimu, bagaimana bisa terlahir ke Alam Sukhavati, malah jatuh ke tiga alam sengsara. Maka itu hendaknya tercerahkan, harus berpikir dengan cerdas, jangan sampai melakukan hal bodoh. Menyempurnakan keyakinan, tekad dan pengamalan adalah menyempurnakan Enam Paramita.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Mei 2010

能吃虧,能接受羞辱,能接受無故的傷害,沒有關係,消自己的業障,成就自己的忍辱波羅蜜,好事,不是壞事!這要真正有一點智慧,不但沒有怨恨心,生感恩的心。為什麼?他來考試我,看我忍辱功夫到什麼階段,我心裡還有一點怨恨,我就曉得我功夫還不夠,我是勉強忍受的;功夫真正夠了,一絲毫勉強都沒有,一絲毫忍受的那個念頭都沒有,充滿感恩,你境界真的提升了。這些日常生活當中這在修行,修正自己錯誤行為,將來往生西方極樂世界,這是提升你品位的條件。你沒有這個功夫,你到極樂世界品位下;有這個功夫,品位就一直上升,你說多好,怎麼不感恩!要有怨恨的話,那好,西方去不了,你往三途去了,那就錯了。要覺悟,要聰明,不幹傻事。所以具足信願行,具足六波羅蜜。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三十六集)  2010/5/11

 


 

Dalam kehidupan keseharian, bergaul dalam masyarakat, hendaknya belajar “mengikhlaskan, melepaskan kemelekatan, bebas, menuruti jodoh dan melafal Amituofo”, dengan demikian pasti bisa terlahir ke Alam Sukhavati!

Yang pertama adalah belajar “mengikhlaskan”, apa maksudnya mengikhlaskan? Yakni memahami kebenaran alam semesta dan kehidupan manusia. Bagaimana cara memahaminya? Yakni dengan belajar ajaran sutra.

Setelah memahami kebenaran alam semesta dan kehidupan manusia, kita belajar “melepaskan kemelekatan” dan tidak membeda-bedakan. Dengan demikian barulah anda merasa “bebas”, setelah merasa bebas barulah dapat “menuruti jodoh (menuruti apa adanya)”, tidak perlu memaksakan pendapat sendiri, orang lain memberi ceramah dengan bagus, kita memberi pujian, ikut bersukacita, betapa bahagianya!

Terlebih dulu kita belajar menuruti kehendak para makhluk, Bodhisattva Samantabhadra mengajari kita untuk “Menuruti kehendak para makhluk, bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan orang lain”, apa yang dipikirkan dan dilakukan orang lain, asalkan tidak mengandung niat buruk, maka kita boleh ikut bersukacita.

Kalau mengandung unsur keburukan, kita boleh kasih saran atau nasehat untuk meluruskannya, saat memberi pendapat harus dengan kerendahan hati, barulah orang lain mau menerimanya dengan senang hati. Masyarakat menyukai orang yang rendah hati, sebagus apapun saran atau usulmu, tetapi bila sikapmu pongah, orang lain juga akan menolaknya.

Kita ingin sebuah kegiatan dapat terwujud dengan baik, sehingga semua orang bisa ikut menikmati manfaatnya, jadi buat apa harus menonjolkan diri sendiri? Mengapa harus saya sendiri yang dianggap paling berjasa? Tidak perlu begini.

Anda tidak tahu kerendahan hati membawa kebahagiaan dalam Dharma, seperti ucapan Konfusius : “Ketika teori yang dipelajari dapat diamalkan dalam kehidupan keseharian, betapa bahagianya”.

Sikap pongah tersebut, menganggap diri sendiri paling hebat, di dalamnya adalah kekotoran batin, yang akan membawa padamu kesengsaraan, anda takkan merasa bahagia, inilah penyebab mengapa anda tidak merasa tenteram.

Kerendahan hati akan membawa padamu ketenteraman, sedangkan hati yang kalut pasti mengandung ketamakan, kebencian, kebodohan dan keangkuhan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Mei 2010

在行為上,日常生活行為、處事待人接物,要學什麼?要學「看破、放下,自在、隨緣」,最後「念佛」,哪有不生淨土的道理!頭一個講看破,看破什麼?對於宇宙人生的真相明白了。我們不是自己有能力明白的,我們是從經教薰習明白的,我們相信經教裡每一句話都是佛的真實言語,決定沒有欺騙我們的,我們相信他。我們知道宇宙的真相,放下是應該的,執著是不應該的;不分別是應該的,分別是錯誤的,你就肯放下了。自在才隨緣,隨緣就自在,不必堅持自己的成見,別人說得很好,我們讚歎,我們隨喜,多快樂!先學我隨順眾生,普賢菩薩教給我們「恆順眾生,隨喜功德」,你先做這個,別人所想的、所做的沒有大錯,都可以隨喜;重大的錯誤,你的意見也要委曲婉轉提出來,給大家做參考,人家能夠歡喜接受。人家歡喜的人是歡喜謙卑的人,你東西是好東西,如果你的態度、姿態很傲慢,是好東西人家也不接受你的。我們是希望事情能做好,大家能夠都得利益,何必要自己居功?何必一定要自己的?沒有這個必要。自己,真的你不知道那個謙卑的那種快樂、那個受用,你真正做到了,確實法喜充滿,夫子所說的「學而時習之,不亦說乎」,你能夠得到法樂。那個貢高我慢,自視很高,那裡面帶著煩惱,你會帶來痛苦,你不會快樂,這就是你不會心平氣和。謙虛永遠保持心平氣和,浮躁裡面肯定是貪瞋痴慢,這些都要懂。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三十六集)  2010/5/11