Sabtu, 18 Mei 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010 (Bgn 5)


Penderitaan, selain lahir, tua, sakit dan mati, juga masih ada penderitaan karena berpisah dengan yang dicintai, orang yang anda sukai, hal-hal yang anda sukai, lingkungan kehidupan yang anda sukai, justru harus berpisah dengannya, anda tak berdaya berada bersama atau menikmati untuk jangka waktu yang lama, inilah yang disebut “Penderitaan karena berpisah dengan yang dicintai”.

Selanjutnya adalah “Penderitaan karena berkumpul dengan yang dibenci”, setiap orang pasti takkan sudi berjumpa dengan musuh berbuyutannya, tetapi malah sering ketemu.

Kemudian “Penderitaan karena keinginan tidak tercapai”. Butir terakhir dari “Delapan jenis penderitaan” adalah “Penderitaan lima skandha”, apa yang dimaksud dengan Penderitaan lima skandha? Yakni serupa dengan apa yang sering dikatakan orang zaman modern sebagai tekanan batin, kecemasan, kekhawatiran, kerisauan, capek batin, termasuk dalam kategori ini, baik fisik maupun mental mengalami siksaan.

Siapa yang dapat menghindari delapan jenis penderitaan ini? Buddha Sakyamuni mengatakan bahwa para Dewa dan Manusia yang berada di Kamaloka, semuanya tak berdaya menghindari penderitaan ini.

Sedangkan para Dewa yang berada di Rupaloka, mereka telah meninggalkan nafsu keinginan, tetapi belum melenyapkannya, hanya meredamnya buat sementara waktu, dia tidak memiliki delapan jenis penderitaan ini.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010

Delapan Jenis Penderitaan :

Poster Triloka dan 31 alam kehidupan :


苦,除了生老病死之外,有愛別離苦,你喜歡的人、喜歡的事、喜歡的生活環境偏偏要別離,你沒有辦法長時間享受,叫「愛別離苦」。下面一個,佛告訴你「怨憎會苦」,冤家對頭不想跟他見面,常常碰頭。第三種「求不得苦」。八苦最後一種叫「五陰熾盛苦」,五陰熾盛是什麼?就是現在人所講的壓力、憂慮、牽掛、操心、勞神,屬於這一類的,你的精神、你的身體活得很辛苦。這八種誰能夠離開?佛說欲界天人這八苦統統都有,色界天人,欲他離開了,他並不是斷了,他放下了,暫時放下,他這八種苦就沒有了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一一七集)  2010/8/15


 

 

Para makhluk yang terlahir di Alam Dewa tidak melewati kandungan, makanya dia tidak perlu melewati penderitaan lahir, dari Surga Tavatimsa ke atas, makhluk yang terlahir di sana adalah dengan cara menjelma. Apabila anda melatih samadhi, juga berhasil mencapai samadhi, anda akan terlahir di  Rupaloka.

Di Rupaloka, tidak ada lagi delapan jenis penderitaan ini, tetapi dia masih memiliki usia atau batas hidup, jadi begitu ajalnya tiba, penderitaan pun melanda dengan munculnya “Lima tanda kematian Dewa”.

Ketika “Lima tanda kematian Dewa” muncul, berarti masa hidupnya tidak melampaui tujuh hari, selama kurun waktu tujuh hari ini, kesengsaraannya tak terungkapkan dengan kata-kata.

Para Dewa ini akan mengalami “Penderitaan karena perubahan” dimana fisiknya akan rusak, termasuk istana kediamannya juga akan mengalami kerusakan, dia telah menyaksikannya.

Para Dewa yang berada di Arupaloka (alam tanpa bentuk), di dalam enam alam tumimbal lahir, mereka ini tergolong orang awam superior, mereka tidak menghendaki tubuh kasar, serupa dengan yang dikatakan Laozi sebagai “Daku memiliki kekhawatiran besar oleh karena daku memiliki tubuh jasmani”, katanya saya mempunyai kecemasan yang besar, yakni saya memiliki raga ini.

Jadi para Dewa yang berada di Arupaloka itu tidak memiliki fisik, tentu saja juga tidak membutuhkan istana kediaman, jadi boleh dikatakan Arupaloka merupakan dunia spiritual, memiliki roh dan tidak memiliki materi berwujud.

Lantas apa yang membuatnya menderita? Yakni “Penderitaan karena ketidakkekalan”. Dia tidak sanggup mempertahankan samadhinya, dia sangat tergantung pada kekuatan samadhinya, begitu kehilangan kekuatan samadhinya, maka kondisi batinnya juga ikut sirna, inilah yang disebut  “Penderitaan karena ketidakkekalan”.

Setahap demi setahap dia semakin dekat dengan ajalnya, dia tidak mampu menghentikan proses ini, dia tidak mampu mempertahankan kondisi batinnya buat selama-lamanya.

Maka itu Buddha Sakyamuni mengatakan seluruh alam di Triloka diliputi penderitaan, lihatlah di Kamaloka ada “Delapan jenis penderitaan”, di Rupaloka ada “Penderitaan karena perubahan”, di Arupaloka ada “Penderitaan karena ketidakkekalan”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010

Delapan Jenis Penderitaan :

Tiga Kategori Penderitaan :

Lima tanda kematian seorang Dewa (Ceramah Master Chin Kung) :

Lima tanda kematian seorang Dewa (Ceramah Master Hsuan Hua) :

Poster Triloka dan 31 alam kehidupan :


人生天不是胎生的,所以他沒有生苦,忉利天以上都是化生。如果你修定,你得到禪定,修成功了,你就生色界天。色界天這些苦都沒有了,可是他還是有壽命,壽命到的時候,那個苦就現前,五衰相現前。他那個時候,五衰相的時間不長,在經上一般講七天,可是這七天就苦不堪言,壞苦,身要壞了,死了身要壞了;他有居住的宮殿,宮殿也會壞,他看到了。無色界天,這是六道裡面的高級凡夫,他不要身體,像中國老子所說的,「吾有大患,為吾有身」,說我有很大的憂患,是什麼?我有個身體。這聰明人身體都不要了,沒有身體,當然也不需要居住的地方,所以無色界天我們可以說它是靈界,它有精神,它沒有物質。他有沒有苦?有,什麼苦?叫行苦。他那個境界好,他不能永遠保持,完全靠他的定力,他的定力失掉,這境界就沒有了,這叫行苦。剎那剎那接近他的終點,他不能止住,這叫行,就是他不能永遠保持那樣殊勝的境界。所以佛說三界統苦,你看,欲界有八苦,色界有壞苦,無色界有行苦,這是佛常講的三界統苦。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一一七集)  2010/8/15




 

Anda membunuh dan mencelakai nyawa manusia, dia pasti akan membencimu; demikian pula bila anda membunuh dan menyembelih hewan, makan dagingnya, apakah dia bisa ikhlas? Apakah dia takkan balas dendam? Terpikir sampai di sini maka terasa sungguh mengerikan, apakah anda masih berani makan daging hewani?

Buddha Sakyamuni membabarkannya di dalam sutra : anda memakan dagingnya setengah kati kelak juga harus membayarnya setengah kati, utang nyawa dibayar nyawa, utang uang dibayar uang, Hukum Sebab Akibat mencakup tiga masa kehidupan, tidak ada yang bisa mengelaknya!

Setelah memahami kebenaran ini, dalam menjalani kehidupan keseharian, berinteraksi dengan orang lain, hati pun jadi seimbang. Ketika kita menderita kerugian, orang lain memakai cara licik merampas harta kita, janganlah frustasi, mungkin pada masa kelahiran lampau, kita berutang padanya, sekarang kita melunasinya, takkan ada dendam di hati.

Sebaliknya, jika kita tidak berutang padanya, dia merampas harta kita, juga tidak apa-apa, pada masa kehidupan mendatang dia akan melunasinya pada kita beserta bunganya sekaligus. Jadi kita mesti tahu menenangkan hati guna menangani masalah ini.

Harta bendaku dirampas dan dikuasai orang lain, ini adalah perampokan; saya tidak ikhlas dan harus menghalalkan segala cara untuk merebutnya kembali, pemikiran begini sudah keliru. Dia berbuat jahat, saya takkan menirunya berpikiran sesat, saya takkan berperhitungan, mewujudkan kebajikan diri sendiri.

Bukan saja takkan memendam kebencian di hati, bahkan berterima kasih padanya, dia datang menguji sampai di mana keterampilan melatih diriku? Melatih berdana, sila, kesabaran, semua ini ditempa dari menjalani cobaan, melewati beragam masalah untuk menguji kemajuan batin sendiri. Makanya harus menggunakan hati yang bersyukur untuk menanganinya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010

殺生害命,你害人,人恨你;你害畜生,你殺牠、吃牠,牠能甘心情願嗎?牠能不報復嗎?所以想到這個地方就非常可怕,你還敢吃眾生肉嗎?佛在經上說:你吃牠八兩,你來生要還牠半斤,欠命的要還命,欠債的要還錢,三世因果逃不掉!我們明白這個道理,了解事實真相,在這一生生活、待人接物,心就平了。如果我們吃虧,人家用不正當的手段把我們的財物奪去,我們笑笑,大概是我前生欠他的,還他,沒有怨恨心;如果我不欠他的,他奪去不要緊,來生他會加利息還我。心平氣和來處理這樁事情,這正確的。我的東西他霸佔去了,那是盜取,這是盜心;我要再用手段把它拿回來,也是盜心,都犯了錯誤。他犯錯誤,我不犯錯誤,我不要再計較,成就自己的德行。不但沒有怨恨,還要感謝,等於考試,我的功夫到底怎麼樣?布施、持戒、忍辱,經過歷事鍊心,經過這些事考驗自己有沒有成就。所以都用感恩心來處理。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一一七集)  2010/8/15




 

Setiap orang yang menfitnah diriku, mendengki padaku, menghina diriku, melukaiku, saya berterima kasih pada mereka, mengapa demikian? Mereka datang menguji diriku, apakah saya ini praktisi tulen atau praktisi ecek-ecek.

Apabila terhadap berbagai problema ini, menghadapi orang-orang yang berlaku jahat padaku, saya memendam kebencian di hati, maka sia-sia saja saya belajar Ajaran Buddha, bagaimana Buddha Sakyamuni mengajari kita, kenapa malah melupakannya!

Lihatlah Buddha Sakyamuni ketika melatih Jalan Bodhisattva, suatu kali terlahir menjadi Pertapa Kesabaran, bertemu dengan Raja Kalinga yang tanpa alasan yang jelas lalu memutilasi diriNya, namun Bodhisattva sama sekali tidak membencinya, sehingga menyempurnakan kesabaranNya (Ksanti Paramita).

Apabila tidak ada kejadian tragis ini, maka Bodhisattva masih juga belum berhasil menyempurnakan kesabaranNya. Jadi ini merupakan ujian final bagiNya, Beliau berhasil lulus.

Bodhisattva tidak membenci Raja Kalinga sama sekali, bahkan berterima kasih padanya; sebelum menemui ajal, Bodhisattva memberitahukan pada Raja Kalinga : “Kelak ketika Saya mencapai KeBuddhaan, orang pertama yang akan Daku selamatkan adalah dirimu”.

Ini adalah balas budi, begini barulah mirip dengan siswa Buddha, hal ini mesti kita teladani. Tak peduli dalam kondisi suka maupun duka, bersua dengan jodoh baik atau jodoh jahat, batin kita tetap seimbang, takkan tergoyahkan, mempertahankan sebutir hati yang suci, seimbang dan tercerahkan, selamanya membangkitkan hati yang berterima kasih, tahu balas budi, begini barulah betul.

Jangan takut dirugikan, menderita kerugian adalah berkah, orang lain berhasil mengambil keuntungan, sesungguhnya dibaliknya musibah sedang mengintainya, makanya harus memahami bahwa menderita kerugian adalah berkah, ajaran insan suci dan bijak zaman dulu takkan ada salahnya.  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Agustus 2010

凡是毀謗我的、嫉妒我的、侮辱我的、傷害我的,統統感恩,為什麼?全是來考驗我,我到底是真學佛還是假學佛。如果對於這些逆境、這些惡人還有怨恨心,表示我們學佛白學了,佛怎麼教我們,怎麼全忘掉了!你看釋迦牟尼佛在因地修忍辱波羅蜜,遇到歌利王,凌遲處死,菩薩沒有一點怨恨心,忍辱波羅蜜圓滿了。如果沒有這個遭遇,他忍辱波羅蜜還沒修圓滿。這是最後一次大考,他及格、通過了,對歌利王沒有怨恨,還感謝他;還告訴他,臨死的時候告訴歌利王:我將來成佛,頭一個度你。這是報恩,這才像個佛弟子,這是我們應當要學習的。真的就是真正學會不住無為、不住有為,無論在順境逆境、善緣惡緣不動心,保持自己的清淨平等覺,永遠保持感恩的心、報恩的心,這就對了。不怕吃虧,吃虧是福,別佔人便宜,佔便宜是禍害,是災禍,懂得吃虧是福,古聖先賢說的沒錯。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一一七集)  2010/8/15