Minggu, 31 Maret 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2010 (Bgn 3)




Kenapa anak-anak sekarang berperilaku buruk? Oleh karena tidak menanam akar pendidikan kesusilaan, usia 3 tahun barulah diajari etika moral, sudah tidak sempat lagi, dia sudah terlanjur belajar hal-hal buruk.

Seabad yang silam, tiap keluarga masih memahami hal ini. Setelah runtuhnya Dinasti Qing, masyarakat Tiongkok mulai bergolak, baik perang saudara maupun melawan invasi Jepang, telah menimbulkan kerugian yang besar, korban jiwa, harta benda, namun kerugian yang paling besar adalah pudarnya budaya warisan leluhur.

Budaya warisan leluhur telah mempertahankan keberadaan Negeri Tirai Bambu selama beribu-ribu tahun, rakyat hidup dalam kesejahteraan, namun karena pertempuran melawan invasi Jepang, tiap hari harus melarikan diri dan mengungsi, saya sendiri merupakan salah satu korban perang yang merasakan langsung pengalaman tersebut.

Usai perang, budaya warisan leluhur tidak sanggup bangkit kembali, sungguh patut disayangkan! Keluarga cerai berai, keluarga besar tidak ada lagi. Kita membaca di dalam buku Klasik bahwa “Membangun keluarga, menata negara, mendamaikan dunia”, mengapa dikatakan bahwa setelah membangun keluarga barulah dapat menata negara?

Oleh karena keluarga zaman dulu adalah keluarga besar yang jumlah anggota keluarganya banyak. Satu keluarga bisa bermakna satu dusun, contohnya Dusun Wang dihuni keluarga bermarga Wang, satu keluarga bisa berjumlah beratus-ratus orang.

Umumnya satu keluarga berjumlah 300 jiwa, keluarga yang berjaya dapat mencapai 600-700 jiwa; keluarga yang kecil berjumlah 100-200 jiwa. Tiap keluarga mempunyai peraturan keluarga, pendidikan keluarga, buku silsilah keluarga, ada organisasi dan sistemnya, sehingga takkan terjadi kekacauan, oleh karena bila terjadi kekacauan maka keluarga itu akan bubar.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2010

  現在為什麼小孩都學壞?沒有紮根,三歲才開始教來不及了,他已經學壞了。現在誰懂?一百年前家家都懂。滿清亡國之後,我們中國社會就動亂,軍閥割據,以後跟日本人打仗,一直到現在就沒辦法恢復安定。尤其這八年抗戰,八年抗戰我覺得我們最大的損失,死那麼多人,破壞那麼多的生命、財產,我覺得那都是小事,那微不足道,最大的傷害是把我們傳統的文化打掉,這個損失太大太大了。中國傳統東西維繫中國這麼多年,幾千年的國家長治久安,這一仗打了之後,大家都忙著對付日本人,天天逃難,我是身受其害,我知道。戰後再都不能恢復,可惜!中國的家了不起,現在沒有家了,家破人亡。諸位要曉得,你在古書裡念到的,「齊家、治國、平天下」,為什麼齊家國就治了?古時候的家是大家庭,不是小家庭,一個村莊就是一家,那個村莊這王村那就一家人,一家幾百人。你們如果看過《紅樓夢》,《紅樓夢》就是一個家,就描寫一家。普通家庭,一般家庭大概三百人左右,人丁興旺的六、七百人;很衰的家庭差不多也有一、二百人,那很衰。所以它是大家庭,大家庭要講究家道、家規、家學、家業,它有組織,它一點都不能亂,亂了家就完了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第八十五集)  2010/7/20




 

Saya belajar menghormati guru saat berusia 6 tahun, Ayahku membawaku ke sekolah, jumlah murid waktu itu tidaklah banyak, sekitar 30-40 orang, usia yang paling besar adalah belasan tahun, ada yang berusia 15-16 tahun, usia yang paling kecil adalah 6-7 tahun, semuanya ditempatkan dalam satu kelas dan dibawah bimbingan seorang guru.

Sebelum memasuki kelas, terlebih dulu menuju ke aula memorial untuk melakukan penghormatan kepada papan sembahyang Konfusius, usai itu Ayahku mempersilahkan guru duduk dan melakukan penghormatan sujud pada guru.

Bayangkan seorang guru yang menerima penghormatan begitu formal dari orangtua murid, apabila dia tidak mendidikmu dengan baik, apakah dia tidak merasa bersalah pada Ayahbunda-mu?

Iuran sekolah adalah sukarela, sesuai dengan kemampuan masing-masing orangtua murid, guru takkan mempersoalkan-nya. Apabila anda berasal dari keluarga berada, maka boleh memberi lebih banyak, sebaliknya bila keluarga anda kurang mampu, maka boleh memberi lebih sedikit, yang penting niat itu ada, maka begini sudah cukup.

Bahkan bagi keluarga yang sangat kekurangan, tetapi si murid sangat tekun belajarnya, maka guru yang akan mendukung dan memberi bantuan pada keluargamu, sungguh tidak mudah.

Kala itu guru benar-benar memiliki etika moral, seorang guru benar-benar melakoni peranannya, menaati kode etik profesinya.  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2010

我學會對老師的尊敬,大概就是六歲進私塾,我們的家學,我父親帶著我上學,學生不多,大概三十多人不到四十人,年歲最大的十幾歲,有十五、六歲大的學生,年歲小的,像我這樣子六、七歲在一個教室,一個老師。進學的那一天先在禮堂,禮堂當中供的是「大成至聖先師」的牌位,孔老夫子的牌位,老師坐在一邊,同學分站在兩邊,我們先去拜孔子牌位,我父親在前面,我在後面,向孔子牌位行三跪九叩首的禮,這清朝禮節。拜完之後,我父親請老師上座,老師坐在孔子牌位下面,向老師行三跪九叩首禮。你想想看,老師接受你父母這樣的重禮,他要不把學生教好,他怎麼對得起人家父母?對老師供養的束脩是隨意的,老師絕不講求這些。你富有的供養多一點,貧窮的供養少一點,意思到了就行,真正貧窮的,學生學得好,真能夠學,老師還要補貼你的家用,不容易。那個時候老師真有道,師道他真有道。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第八十五集)  2010/7/20



 
 
Masa kini, murid-murid sudah tidak bisa dididik lagi, begitu anda disiplin sedikit, esoknya Ayahbunda-nya akan mendatangi-mu, anda akan dituduh melanggar hak asasi manusia, bahkan bisa saja menuntutmu ke ranah hukum, masalah pun jadi berbuntut panjang, maka itu adakah guru yang berani mendidik muridnya?  

Maka itu anak-anak di rumah durhaka pada Ayahbundanya, di sekolah kurang ajar pada gurunya. Kalau rasa hormat itu tidak ada, bagaimana si anak mau menerima dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.

Maka itu walaupun hari ini ada guru yang berkepribadian serupa insan suci dan bijak, namun takkan ada murid yang bersedia belajar padanya, ke mana lagi bisa menemukan murid yang memiliki hati hormat pada gurunya?

Dengan satu bagian rasa hormat akan memperoleh satu bagian manfaat, maka itu seberapa besar rasa hormatmu maka seberapa besar pula anda dapat menguasai materi pelajarannya. Tanpa rasa hormat, anda takkan sudi menerima penjelasan guru sehingga takkan berhasil mempelajarinya.

Sepanjang hidupku takkan melupakan bagaimana ketika saya berusia 6 tahun, hari pertama Ayah membawaku ke sekolah, beliau bersujud pada guruku, perasaan hormat ini mengalir ke dalam dasar hatiku.

Ketika pindah ke Taiwan, saya hidup sebatang kara, bersyukur saya bersua dengan tiga orang guru (Profesor Fang Dong-mei, Master Zhangjia, Upasaka Li Bing-nan), saya sangat menghormati mereka, guru juga sangat menjaga diriku. Ketiga orang guruku ini mengajariku Ajaran Buddha murni secara benar, sehingga jalanku tidak menyimpang.

Mereka menasehatiku supaya meneladani Buddha Sakyamuni, saya mematuhi perkataan guru. Barulah kami menyadari bahwa sepanjang hayatNya, Buddha Sakyamuni hanya membabarkan Dharma, makanya saya juga menekuni bidang belajar mengajar, sudah 59 tahun lamanya, saya menekuni bidang ini dan tidak pernah berganti arah.

Selain memberi ceramah Dharma, takkan ada niat pikiran kedua lagi, dengan demikian hatimu akan suci, hati yang suci itu menumbuhkan kebijaksanaan, dengan kebijaksanaan barulah dapat mengatasi masalah diri sendiri, sekaligus membantu orang lain menyelesaikan persoalan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2010

現在學生不能教,你稍微嚴厲一點,家長說是你侵犯人權,還要告到政府去,你還得判刑,他怎麼能教?所以現在學生在家不孝父母,在學校不敬老師。不敬老師,對老師沒有尊重心,他什麼都學不到。

  所以今天縱然有聖賢的老師,已經沒有學生了,到哪裡去找一個對老師有尊敬心的學生?不是老師要求學生尊敬,不是的,千萬不能錯會。一分恭敬得一分利益,看看這個學生能學多少,你從他對老師恭敬心,對於學科課程的恭敬心,沒有恭敬心學不到,這個道理不能不懂。我這一生有這麼一點小成就,沾光什麼?就沾光在父親六歲帶我進學校,對老師那一拜,我就沾這光,一生都不會忘記,懂得對老師的恭敬。我在台灣遇到這三個老師,無親無故,就是恭敬心,那老師對我就特別照顧,道理就在此地。他真教導我不拐彎,真的是不走彎路,真教。其他的人親近老師,老師沒講這些,他教我要學釋迦牟尼佛;他對別人,我常常在旁邊觀察,他沒有教人學釋迦牟尼佛,為什麼?人家不可能學釋迦牟尼佛。我們聽話,所以他就教我學釋迦牟尼佛。我們才曉得,釋迦牟尼佛一生教學,我們就走這條路,走了五十九年沒改變方向。除了講經教學之外沒有第二個念頭,你這心就清淨,清淨心生智慧,智慧能解決自己的問題,也能幫助別人解決問題。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第八十五集)  2010/7/20