Belajar Ajaran Buddha bukanlah cuma mengambil buku sutra lalu baca-baca,
hal ini tidak banyak gunanya, hanya boleh dikatakan, lebih baik daripada tidak
ada sama sekali, mengapa demikian? Ketika anda membaca sutra, di dalam
Alaya-vijnana (gudang kesadaran) akan tertanam benih ini, benih ini adalah
benih yang baik.
Kalau ingin meraih keberhasilan, maka mesti sempurna akan akar
kebajikan, berkah kebajikan dan jalinan jodoh, barulah dalam satu masa
kehidupan ini dapat berhasil; apabila akar kebajikan, berkah kebajikan dan
jalinan jodoh ini tidak mencukupi, maka harus menimbunnya lagi.
Untuk menimbunnya bukan hanya dilakukan pada satu masa kehidupan ini
saja, tetapi walaupun melewati kelahiran demi kelahiran, masih tetap harus
menimbunnya berkesinambungan tak terputus, pada hari dimana jodoh ini telah
masak, maka saat itulah keberhasilan diraih.
Maka itu prajna (kebijaksanaan) amatlah penting, dari mana munculnya
kebijaksanaan? Dari samadhi (konsentrasi). Dari mana samadhi berasal? Dari
menjalankan sila.
Dari sini dapat diketahui bahwa Ajaran Buddha tak lain adalah melatih
sila, samadhi dan prajna, sila adalah cara, samadhi adalah unsur yang penting, prajna
adalah target.
Kita menggunakan cara mengamalkan sila untuk memperoleh kesucian hati, ini
sangat penting. Sebagian orang tampaknya menjalankan sila dengan penuh
disiplin, bermawas diri, tetapi dia tidak berhasil mencapai samadhi. Mengapa
demikian?
Dia menjalankan sila dengan disiplin, Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan
dilaksanakannya dengan baik, tetapi ketika melihat orang lain tidak mengamalkan
sila, dia jadi tidak nyaman hatinya, meremehkan orang lain.
Praktisi sekalian, cobalah pikirkan, orang yang benar-benar melatih
samadhi, apa yang akan diperolehnya? Kesucian hati. Sedangkan praktisi yang
menjalankan disiplin sila ini malah merasa pongah dan meremehkan orang lain, inilah
hasil yang dia peroleh.
Lihatlah, sebelum menjalankan sila, dia masih baik-baik, tidak punya
beban pikiran juga tidak meremehkan orang lain, sekarang.....setelah
mengamalkan sila malah selalu tidak nyaman hatinya ketika melihat kesalahan
orang lain.
Sebelum mengamalkan sila masih tahu bersikap hormat pada orang lain,
begitu menjalankan sila, sudah tidak tahu lagi menghormati orang lain, oleh
karena merasa orang lain tak sebanding dengan dirinya.
Apakah Buddha Sakyamuni yang keliru dalam menyampaikan ajaran? Tentu
saja bukan, yang keliru itu adalah diri kita sendiri, salah menafsirkan makna
sesungguhnya dari ajaran yang disampaikan Sang Buddha.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 31 Agustus 2010
Catatan
:
Akar kebajikan =
dapat meyakini, dapat memahami
Berkah kebajikan =
dapat bertekad dan mengamalkan
Jalinan jodoh = dapat
bersua dengan Ajaran Sukhavati
Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan :
我們學佛,學佛不是拿著經典去念念,那沒什麼多大的作用,只可以說比不念好,為什麼?念的時候阿賴耶裡落謝種子,這個種子是好的。要成就,那必須要具足善根福德因緣,這一生才能成就;如果善根福德因緣不夠,再慢慢修。修不是一世成就的,還是要生生世世累積善根福德因緣,哪一天成熟,那就成就了。所以智慧重要。智慧從哪裡來的?從禪定來的。前面我們讀過,菩薩自利修甚深禪定,定能生慧。定是怎麼來的?定是由持戒來的,再往前推。由此可知,佛法沒有別的,戒定慧三學而已,戒是手段、是方法,定是樞紐,智慧是目標,我們用持戒的方法達到清淨心,這個重要。有些人持戒好像非常嚴格、謹慎,但是他得不到定。為什麼?自己戒行不錯,五戒十善修得很好,看到別人不持戒他就生煩惱,輕慢別人。諸位想想,真正會修禪定的人得的是什麼?得清淨心、得定;這一位修戒律的人、持戒的人他得什麼?他得的是貢高我慢、輕視別人,他得這個,得煩惱。你看看,不持戒沒煩惱,持戒得煩惱,錯了!不持戒對人還挺恭敬,一持戒對人一點恭敬心沒有了,那些人不如我。是不是釋迦牟尼佛教錯了?佛沒教錯,是我們自己錯用了心,不會用心。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一二九集) 2010/8/31
Buddha dan Bodhisattva selalu menyampaikannya di dalam sutra supaya
menuruti jodoh apa adanya dan tidak memaksakan kehendak, “Menuruti kehendak
para makhluk, bersukacita pada jasa kebajikan yang dilakukan orang lain”.
Kita harus sanggup mewujudkannya, serius mengamalkannya, dapat menuruti
kehendak para makhluk, apapun juga bagus, jangan berperhitungan, asalkan dia bukan
orang yang berpengetahuan sesat dan berpandangan sesat, maka sangat bagus.
Setiap orang bekerja di bidang yang tidak serupa, kelahiran demi
kelahiran karma yang diperbuat dan akibat yang diterimanya juga tidak sama,
Buddha Sakyamuni mengetahui hal ini, makanya membabarkan 84 ribu pintu Dharma.
Ini adalah untuk menuruti kehendak para makhluk.
Kalau bukan karena menuruti kehendak para makhluk, maka Sang Buddha hanya
menyampaikan satu Pintu Dharma saja sudah cukup, buat apa banyak-banyak?
Buddha Sakyamuni membabarkan begitu banyak pintu Dharma, tujuannya
adalah menuruti kehendak para makhluk, bersukacita pada jasa kebajikan yang
dilakukan orang lain, inilah maknanya. Kita harus memahami makna dibaliknya
barulah belajar ada hasilnya.
Makanya melatih diri itu ada dalam kehidupan keseharian, dalam bekerja
dan berinteraksi, meluruskan kembali pemikiran dan pandangan yang keliru,
memperbaiki ucapan dan tindakan yang salah, inilah yang disebut sebagai melatih
diri.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 31 Agustus 2010
佛菩薩在經教裡面,祖師大德在學習、分享裡面,他們的註解都是學習、分享,都是這樣真誠的告訴我們,隨緣不攀緣,「恆順眾生,隨喜功德」。我們要把這兩句話學好,認真去學習,能夠隨順眾生,什麼都好,不要去計較,只要他不是邪知邪見那就很好。每個人的行業不一樣,生生世世業因果報不相同,這佛知道,所以佛開八萬四千法門,開無量法門,這是什麼?這恆順眾生。如果不恆順眾生,佛一個法門就可以了,開那麼多幹什麼?佛開這麼多法門沒有別的,就是恆順眾生,隨喜功德,意思在此地,我們要懂他老人家的用意,才能學到東西。所以真正修行在日常生活當中,在生活裡面、工作裡頭,待人接物把錯誤的想法修正過來,錯誤的看法修正過來,錯誤的言論、錯誤的行為修正過來,這叫修行。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一二九集) 2010/8/31
Guruku yang pertama adalah Master Zhangjia, beliau adalah seorang
praktisi senior Tantra, merupakan kalyanamitra sejati, apa alasannya? Oleh
karena beliau tidak mengajarkan metode Tantra (ajaran esoteris atau ajaran
rahasia) pada diriku, tetapi mengajarkan ajaran non esoteris padaku (ajaran non
esoteris atau ajaran non rahasia mencakup seluruh aliran Buddha Dharma).
Mengapa Master Zhangjia tidak mengajarkan Tantra padaku? Beliau
menjelaskannya padaku, mengambil jenjang pendidikan sebagai perumpamaan, Tantra itu diumpamakan adalah kelas doktoral (S3).
Sedangkan seluruh aliran lainnya (terkecuali aliran Dhyana) diibaratkan sebagai
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Jadi belajarnya itu mesti bertahap, dari jenjang pendidikan Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama lalu Sekolah Menengah Atas, barulah kemudian
masuk ke perguruan tinggi dan mengikuti program Pascasarjana Magister (S2) dan
Doktor (S3).
Maka itu Master Zhangjia berkata padaku, siapakah yang dapat belajar
ajaran Tantra? Yakni Bodhisattva tingkatan Bhumi pertama ke atas, sebelum
mencapai Bodhisattva tingkatan Bhumi pertama, anda tidak memiliki kelayakan
belajar metode Tantra.
Sama halnya pula dengan Kelas Doktoral, syarat apa yang dibutuhkan
untuk mengikuti Kelas Doktoral? Setelah anda menyandang titel S2.
Jadi aliran Tantra tidak serupa dengan Aliran Sukhavati, Aliran
Sukhavati menjauhi segala bentuk pencemaran batin, menjauhi ketenaran dan
keuntungan, menjauhi lima nafsu keinginan (harta, rupa, popularitas, makanan,
tidur), dengan menjauhi segala kekotoran batin ini barulah memperoleh kesucian.
Lain halnya dengan Tantra, tidak perlu menjauhinya.
Setelah memahami kebenaran ini, kita harus bercermin, mengukur
kemampuan diri sendiri, termasuk akar kebijaksanaan yang bagaimana, sepantasnya
memilih jalan yang mana.
Ketika itu kami masih belum mengenalinya, makanya gurulah yang
menuntun kami, apabila kami tidak mematuhi perkataan guru, tidak menerima dan
mengamalkan sesuai ajaran, maka harus bertanggung jawab atas pelatihan diri
sendiri, memikul beban karma sendiri.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 31 Agustus 2010
Delapan Aliran Mahayana :
Tingkatan Bodhisattva:
我學佛,第一個親近的章嘉大師是密宗大德,這個人是好人,真正善知識,為什麼?他不教我學密,他教我學顯教,學教。為什麼不讓我學密?他講得很清楚,他說密,他拿學校做比喻,密是哪一個階段?是博士班,研究所裡的博士班。教是什麼?教是大學、中學、小學,你應該從小學念起,慢慢提升,小學念完念中學,中學念完念大學,大學念完念研究所,研究所念完最後念博士班。所以他老人家告訴我,真正學密是什麼人?初地以上,沒有證得初地,你不夠資格學密。好像研究所博士班,什麼條件才能入博士班?碩士畢業,你才能夠念博士班。我才明白,那個淨是真正清淨,不像淨土宗,淨土宗是遠離染污,遠離名聞利養、財色名食睡,遠離,得清淨;密不是的,密它不需要遠離。
這些道理明白了,我們是什麼根性、應該走哪一條路,我們自己不認識,老師是高人,我們要不聽老師的話,不尊重老師、不依教奉行,那你修學得自己負責任,自己負因果責任。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一二九集) 2010/8/31